
B50 adalah penerapan mandatori campuran biodiesel sebesar 50% dalam bahan bakar minyak jenis Solar. Jadi nantinya 50% kandungan minyak jenis solar berasal dari biodisel.
Jokowi mengatakan Indonesia tidak cukup hanya menerapkan B30. Program ini harus berlanjut untuk kembangkan energi terbarukan terbarukan (EBT).
"Tadi saya sudah perintahkan lagi ke menteri dan dirut Pertamina tahun depan ke B40. Awal 2021 ke B50," ujarnya di Jakarta, Senin (23/12/2019). Jokowi mengungkapkan ada tiga alasan biodisel harus digenjot. Pertama, Indonesia berusaha mencari sumber energi baru terbarukan. Indonesia harus bisa terlepas dari ketergantungan energi fosil yang tak sadar akan habis.
"Ini komitmen kita jaga planet bumi. Ini adalah energi bersih," terangnya.
Kedua, Indonesia tergantung pada impor BBM termasuk solar dan impor tersebut cukup tinggi sementara di sisi lain Indonesia merupakan negara penghasil sawit terbesar di dunia.
"Kita ada banyak sumber bahan bakar nabati sebagai pengganti solar," tambah Jokowi.
Ketiga, Indonesia serius untuk mengurangi impor BBM termasuk solar. Kalkulasi pemerintah menerapkan B30 secara menyeluruh akan menghemat devisa Rp 63 triliun dan B30 menciptakan permintaan domestik serta efek berantai pada 16 juta petani sawit Indonesia.
"Program B30 nantinya ke B100 akan membuat kita mudah untuk ditekan-tekan negara lain terutama kampanye negatif oleh beberapa negara terhadap ekspor CPO (cruide palm oil) kita karena kita ada pasar dalam negeri yang sangat besar," jelasnya.
"Saya ingatkan implementasi B30 dan menuju ke B100 apakah kita mau keluar dari rezim impor tahu tidak? Jangan-jangan masih ada di antara kita yang masih suka Impor BBM," jelasnya.
https://ift.tt/2sT37Sv
December 23, 2019 at 05:27PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jokowi: Awal 2021 RI Terapkan B50!"
Post a Comment