Menteri Luar Negeri RI Retno Lestari Priansari Marsudi mengatakan, sebagai negara kepulauan, Indonesia perlu memastikan stabilitas. Sebab, banyak tantangan di kawasan Indo-Pasifik.
Retno juga mengadakan pertemuan bilateral dengan perwakilan dari tujuh negara di antaranya. Dia mengaku senang mengetahui semua negara yang hadir ternyata memiliki komitmen yang sama terhadap kawasan Indo-Pasifik, yaitu ingin menjadikan kawasan Indo-Pasifik sebagai kawasan yang damai, stabil dan sejahtera bagi semua rakyat.
"Saya juga senang mendengar banyak sekali common grounds terhadap prinsip yang disampaikan oleh semua peserta, yang di antaranya adalah mengenai prinsip keterbukaan, transparansi inklusifitas, sentralitas ASEAN, menghormati hukum internasional dan mengedepankan kerja sama dan dialog dalam pengembangan kerja sama Indo-Pasifik," katanya.
![]() |
Retno menambahkan bahwa para delegasi juga menyampaikan pentingnya untuk dilakukan kerja sama konkret antara negara Indo-Pasifik, terutama dalam bidang konektivitas, infrastruktur, maritim dan pembangunan berkelanjutan serta perubahan iklim.
Dalam pertemuan juga dibahas mengenai kompleksitas dan aspek-aspek multi dimensi dalam berbagai bidang kerja sama di wilayah Indo-Pasifik, antara lain mengenai kesenjangan pembangunan, perubahan iklim, tata kepemerintahan terutama dari tiga perspektif, yaitu di tingkat nasional, regional dan global.
"Para panelis juga menekankan pentingnya pendekatan terpadu dalam mencapai SDGs" jelasnya.
Saat membuka High-Level Dialogue on Indo-Pacific Cooperation, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan, Indo-Pasifik merupakan kawasan yang kaya dari sisi sumber daya. Mulai dari ikan yang melimpah hingga gunung berapi yang banyak (ring of fire).
Kondisi itu menimbulkan sejumlah potensi positif maupun negatif. Dari sisi negatif hadir dalam bentuk kejahatan trans-nasional.
"Itu alasan pentingnya menjaga kestabilan di wilayah ini," kata JK.
![]() |
Menurut dia, semua pihak harus memastikan kesejahteraan dirasakan seluruh negara di kawasan Indo-Pasifik. Kerja sama, terutama di sektor kemaritiman, harus dikembangkan.
"Kita juga perlu memperat strategi yang bisa menguntungkan untuk kita semua. Itu akan membuka jalan bagi pembangunan. Itu juga akan berkontribusi untuk mencapai development goal pada 2023," ujar JK.
"Kita harus mampu menjaga kolaborasi jangka panjang dengan negara-negara di kawasan ini (Indo-Pasifik)," lanjutnya.
(miq/miq)
https://ift.tt/2FgartT
March 21, 2019 at 03:30AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Banyak Tantangan, Bagaimana Masa Depan Kawasan Indo-Pasifik?"
Post a Comment