
Menjawab tersebut, Sandiaga sempat menceritakan pengalamannya menjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta, dalam mengelola anggaran untuk pendidikan di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Di tengah jawabannya, Sandiaga sempat menyebut nama Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, terkait efektivitas anggaran pendidikan.
"Bu Sri Mulyani menyatakan dari Rp 400 triliun lebih (anggaran pendidikan), dianggarkan ke daerah belum menghadirkan pendidikan berkualitas. Instrumen-instrumen banyak dipakai pemerintah pusat untuk memantau kualitas pendidikan melalui indeks yang ada maupun efektivitas anggaran yang disampaikan," kata Ma'ruf dalam debat Cawapres di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/3/2019).
Sandiaga mengatakan, bila dirinya dan Prabowo Subianto diberikan kesempatan dan memenangi pemilu, dia akan memberikan kesempatan yang luas bagi masyarakat untuk mendapatkan pendidikan.
Memang, sebelumnya Sri Mulyani menyampaikan kekecewaannya soal dana pendidikan yang begitu besar dalam APBN, namun hasilnya belum sesuai harapan.
Pemerintah telah mengalokasikan 20% anggaran pendidikan, atau di APBN 2019 ditetapkan sebesar Rp 492,5 triliun, naik dari tahun sebelumnya Rp 435 triliun.
"Anggaran pendidikan 20% dari APBN masih belum memadai. Kami kecewa karena beberapa lulusan bahkan tidak sampai ke tingkat yang kami harapkan," ujar Menteri Sri Mulyani.
Kekecewaan Sri Mulyani bukan tanpa dasar, sebab, merujuk pada hasil skor penilaian siswa internasional (PISA), skor Indonesia masih tertinggal dengan sejumlah negara-negara lainnya di Asean seperti Thailand dan Vietnam.
Sebagai gambaran, skor PISA digunakan untuk mengukur indikator kualitas pendidikan di suatu negara meliputi: matematika, ilmu sains dan membaca. (wed/gus)
https://ift.tt/2Fk8rCb
March 18, 2019 at 04:56AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Debat dengan Ma'ruf, Sandiaga Sebut Nama Sri Mulyani"
Post a Comment