
Selama sepekan, harga batu bara telah naik 1,61% secara point-to-point. Sedangkan sejak awal tahun masih membukukan penurunan sebesar 4,36%.
Perlambatan ekonomi global yang semakin nyata masih terus memberikan tekanan pada pergerakan harga batu bara.
Setelah sebelumnya pemerintah China menurunkan target pertumbuhan ekonominya menjadi 6%-6,5% tahun ini, kemarin giliran Zona Euro yang melakukan hal serupa.
Presiden Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB), Mario Draghi pada Kamis (7/3/2019) waktu setempat memangkas prediksi pertumbuhan ekonomi Zona Euro tahun 2019 menjadi hanya sebesar 1,1%. Padahal pada Desember lalu, proyeksi ECB mencapai 1,7%. Bahkan dirinya juga mengatakan akan menahan kenaikan suku bunga pertamanya hingga awal 2020 mendatang.
Melambatnya aktivitas ekonomi membuat pelaku pasar khawatir akan berkurangnya permintaan energi.
Meski demikian, optimisme damai dagang yang semakin dekat dapat sedikit menghapus kekhawatiran tersebut. Sebab, bila damai dagang benar-benar sudah terwujud, maka kemungkinan besar ekonomi dunia akan kembali lancar. Permintaan energi, yang sebagian besar berasal dari batu bara, dapat terangkat.
TIM RISET CNBC INDONESIA (taa/taa)
https://ift.tt/2TmDea5
March 08, 2019 at 04:10PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dihantui Perlambatan Ekonomi, Harga Batu Bara Bisa Melawan"
Post a Comment