
BPS mencatatkan adanya pengurangan volume impor minyak mentah pada bulan Februari sebesar 61,45% YoY, menjadi sebesar 714,1 ribu ton.
Terkait hal ini, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar pun menjelaskan. Ia mengatakan pemerintah memang memiliki beberapa strategi untuk menekan defisit migas.
Pertama adalah dengan B20, "Jadi kita update tadi berapa dampak dari B20 ini, yang kedua adalah dampak dari entittlement kontraktor asing yang sudah berkontrak dengan Pertamina, untuk dibeli crudenya," kata dia, Rabu (20/3/2019).
Dengan kontrak tersebut, kontraktor migas wajib menjual kontraknya ke Pertamina atau tidak diekspor. Sehingga pemerintah bisa tekan pembelian minyak mentah dari luar negeri.
Lalu, yang ketiga adalah MFO (Marine Fuel Oil) yang kini bisa mulai dipenuhi oleh kilang Pertamina.
"Dari ketiga itu, tiga-tiganya lumayan nanti kita lihat untuk MFO buat apa sih di operasi mereka jika untuk alat-alat berat saja cukup tampaknya," jelasnya.
Selama ini ada beberapa perusahaan tambang yang gunakan MFO seperti AKR, Vale, yang kini sudah meneken kerjasama dengan Pertamina agar tak impor lagi.
Saksikan video di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC] (gus)
https://ift.tt/2HJg8DB
March 21, 2019 at 03:08AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ini 3 Strategi ESDM Tekan Defisit Dagang Minyak"
Post a Comment