
IHSG praktis menjadi satu-satunya indeks saham di kawasan Asia yang membukukan pelemahan, mengantarkannya ke titik terendah dalam nyaris 2 bulan atau sejak 14 Januari silam.
Kemarin beberapa beberapa emiten mengumumkan rencana melakukan aksi korporasi penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD/rights issue) dan non-HMETD (private palcement). Ada juga aksi korporasi lain yang mewarnai pasar modal. Berikut beberapa aksi korporasi yang dirangkum oleh CNBC Indonesia.
1. Wow! Lippo Karawaci Rights Issue Rp 10,58 T, untuk Apa?
PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) berencana melakukan penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu atau rights issue) dengan target dana dari penerbitan saham senilai dengan US$ 730 juta (Rp 10,22 triliun, kurs Rp 14.000/US$). Rencana ini akan dieksekusi pada kuartal kedua hingga kuartal ketiga tahun ini.
2. Bangun Meikarta, Lippo Cikarang Rights Issue Rp 2,85 T
Emiten pengembang properti, PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) membutuhkan pendanaan untuk ekspansi bisnis sebesar 200 juta dollar AS atau setara Rp 2,85 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.250 per dollar AS. Oleh karena itu, perusahaan bakal menambah modal dengan rights issue senilai nominal Rp 500 per saham.
3. Anak Usaha Lippo Tender Offer 2 Obligasi Rp 2,1 T
Theta Capital Pte Ltd, anak usaha PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), menawarkan kepada para pemegang surat utang yang berlokasi di luar Amerika Serikat (AS) dan bukan warna negara AS untuk melakukan tender atas dua surat utang kepada perseroan secara tunai (tender offer).
Jumlah agregat harga pembelian atau jumlah maksimal tender yakni sampai dengan senilai US$ 150 juta, atau sekitar Rp 2,10 triliun (asumsi kurs Rp 14.000/US$).
4. Merdeka Copper Siap Rights Issue & Private Placement
Emiten Grup Saratoga, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) memperoleh restu dari para pemegang saham untuk melaksanakan penerbitan saham baru lewat mekanisme penambahan modal dengan HMETD/rights issue dan non HMETD (private placement). Total saham baru yang akan diterbitkan dengan dua mekanisme itu sebanyak 886 juta saham.
5. Bank Mandiri Dapat Prioritas Beli Permata, Harga Tawar Naik
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mendapat prioritas utama menjadi pembeli saham PT Bank Permata Tbk (BNLI). Bank Mandiri dikabarkan sudah menaikkan harga penawaran 1,8x dari price to book value (PBV).
Menurut sumber CNBC Indonesia yang mengikuti proses ini, Bank Mandiri mendapat prioritas karena secara regulasi akan lebih mudah. Selain itu, Bank Mandiri dan Morgan Stanley sudah melakukan due dilligence untuk melakukan pembelian tersebut.
6. Sempat Niat Beli Bank Permata, Apakah Tahir Minat Lagi?
Salah satu orang terkaya di Indonesia versi Forbes dan Chairman Grup Mayapada, Dato' Sri Tahir, menyatakan tidak akan maju lagi dalam bursa pembelian 45% saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) yang akan dijual oleh Standard Chartered Bank (Stanchart).
Namun dengan komitmen Stanchart yang akan melepas keseluruhan saham BNLI, Tahir enggan untuk masuk lagi menawarkan BNLI bersama beberapa calon pembeli lainnya, sebut saja Bank Mandiri, Northstar. Beberapa investor lain yang sebelumnya diisukan mau membeli yakni Bank Mizuho dan Sumitomo Mitsui.
(tas)
https://ift.tt/2VUAihD
March 13, 2019 at 03:34PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kabar Pasar Pekan Ini: Lippo dan Perebutan Saham Bank Permata"
Post a Comment