Sepanjang tahun lalu, penjualan sebenarnya naik hingga 5,26% YoY menjadi Rp 15,19 triliun dari tahun sebelumnya Rp 14,43 triliun. Namun pertumbuhan penjualan tersebut tidak bisa membantu kinerja laba bersih yang anjlok 38,38% YoY menjadi Rp 1,15 triliun dari sebelumnya Rp 1,86 triliun.
Manajemen INTP menjelaskan penurunan laba bersih tahun lalu disebabkan karena mulai naiknya harga batu bara dunia. Biaya energi yang nilainya mencapai 40%-55% menjadi beban paling besar yang harus ditanggung perseroan. Belum lagi, kondisi rupiah yang terdepresiasi tahun lalu menambah beban dari biaya bahan bakar menjadi lebih tinggi karena dibeli dalam mata uang dolar Amerika Serikat (AS).
Apa penyebabnya? Dan bagaimana strategi INTP ke depan? Simak dalam dialog eksklusif bersama Presiden Direktur Indocement Tunggal Prakasa, Christian Kartawijaya di program Closing Bell, CNBC Indonesia (Jumat, 22/03/2019) di video berikut ini.</span>
https://ift.tt/2FuVyoM
March 23, 2019 at 05:56PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Laba Turun di 2018, Begini Bocoran Strategi INTP di 2019"
Post a Comment