
Badan Pusat Statistik (BPS) dijadwalkan merilis data perdagangan internasional Indonesia periode Februari 2019 pada esok pagi. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan ekspor terkontraksi alias minus 4,26% year-on-year (YoY), impor naik tipis 0,4% YoY, dan neraca perdagangan minus US$ 841 juta.
Institusi | Pertumbuhan Ekspor (%YoY) | Pertumbuhan Impor (%YoY) | Neraca Perdagangan (US$ Juta) |
ING | 2.8 | 2.7 | -100 |
Moody's Analytics | - | - | -980 |
Barclays | -11 | -5 | -900 |
Bank Permata | -4.7 | 0.87 | -841 |
Danareksa Research Institute | -4.05 | 1.96 | -903.1 |
CIMB Niaga | -10 | -5 | -760 |
ANZ | -5 | -1.5 | -980 |
Maybank Indonesia | -4.12 | 1.78 | -888 |
Bank Danamon | -4 | 0.5 | -687 |
BCA | 2.6 | 0.3 | 282 |
Bahana Sekuritas | -0.55 | 0.03 | -65 |
Standard Chartered | -5.7 | 0.5 | -924 |
BTN | -4.4 | -5.2 | 992 |
MEDIAN | -4.26 | 0.4 | -841 |
Jika realisasinya sesuai dengan ekspektasi, maka sebenarnya ada perbaikan ketimbang Januari 2019. Saat itu, ekspor turun 4,7%, impor turun 1,83%, dan neraca perdagangan defisit US$ 1,16 miliar.
Namun, perlu dicatat bahwa apabila Februari kembali defisit maka neraca perdagangan Indonesia akan mengalami tekor selama 5 bulan beruntun. Ini akan menjadi rekor baru rentetan defisit terpanjang, sebelumnya maksimal hanya 4 bulan beruntun yang terjadi pada Agustus-November 2014.
Selain itu, yang juga patut menjadi catatan adalah nasib transaksi berjalan (current account) kuartal I-2019. Dengan neraca perdagangan yang defisit pada Januari, plus kemungkinan terulang pada Februari, maka sepertinya defisit transaksi berjalan akan tetap lebar.
Pada kuartal IV-2018, defisit transaksi berjalan adalah 3,57% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Sebagai gambaran, saat itu neraca perdagangan tiga kali membukukan defisit. Sesuatu yang bisa terulang lagi pada kuartal I-2019.
Transaksi berjalan adalah fondasi penting bagi stabilitas nilai tukar. Tanpa transaksi berjalan yang kuat, rupiah akan rawan terdepresiasi.
Investor bisa saja menjadi enggan untuk mengoleksi aset berbasis rupiah, karena khawatir nilainya akan turun pada kemudian hari. Risiko aksi jual akan terus membayangi rupiah jika masalah di transaksi berjalan tidak kunjung dipecahkan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
https://ift.tt/2TLAvGz
March 14, 2019 at 09:17PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Rekor, Neraca Dagang RI Menuju Defisit 5 Bulan Beruntun!"
Post a Comment