Dirjen Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Djoko Siswanto menuturkan, LNG untuk pasar spot tersebut berasal dari LNG Bontang sebanyak satu kargo, yang mulai dijual pada April 2019, lalu dua kargo pada Mei 2019.
"Selanjutnya juga ada LNG dari Tanggung sebanyak empat kargo pada Juni 2019, dan tiga kargo dari Donggi Senoro pada Maret, Mei, dan Juni 2019," ujar Djoko saat dijumpai di Jakarta, Selasa (5/3/2019).
Lebih lanjut, ia mengatakan, Indonesia juga memiliki kontrak eksisting untuk menjual LNG di 2019 ini. Djoko menyebutkan, ada 27 kargo LNG dari blok Mahakam, 36 kargo dari Eni dan Pertamina, lalu sebanyak 33 kargo dari Eni SpA, lalu ada dari IDD Bangka dan Pertamina sebanyak empat kargo.
"Ada 18 kargo juga untuk kontrak LNG blok Mahakam untuk penjualan domestik," tambah Djoko.
Adapun, sebelumnya, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, tahun ini produksi LNG turun menjadi 252 standar kargo dibandingkan produksi tahun lalu yang sebesar 270 standar kargo.
"Dari 252 kargo itu 120 kargo berasal dari Kilang Tangguh dan sisanya dari Kilang Badak," ujar Dwi kepada media dalam paparan kinerja SKK Migas, di Jakarta, Rabu (16/1/2019).
Deputi Keuangan dan Monetisasi SKK Migas Parulian Sihotang menyebutkan, di tahun ini, dari 120 standar kargo produksi LNG di Kilang Tangguh, yang dialokasikan untuk domestik hanya 28 kargo dan 92 standar kargo untuk diekspor. Adapun, sebanyak 39 standar kargo dari Kilang Badak dialokasikan untuk dalam negeri dan 93 standar kargo untuk ekspor.
"Tahun ini total ada 67 standar kargo LNG dialokasikan untuk domestik, dan 185 standar kargo untuk diekspor," ucap Parulian.
Saksikan video soal tambang-tambang raksasa yang beralih ke tangan RI di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC] (gus)
https://ift.tt/2CfquYv
March 05, 2019 at 10:08PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "RI Jual 10 Kargo LNG ke Pasar Spot Tahun Ini"
Post a Comment