Search

Sempat Niat Beli Bank Permata, Apakah Tahir Minat Lagi?

holding company dengan beberapa unit bidang usaha seperti perbankan, TV berbayar, media cetak, properti, dan rumah sakit.

Tahun 2018, Forbes mencatat kekayaan Tahir </span>mencapai US$ 4,5 miliar atau Rp 63 triliun (asumsi kurs Rp 14.000/US$), menjadi orang terkaya nomer enam di tahun 2018.

Ketika ditanya kenapa tak mau masuk lagi, dia hanya berseloroh, "enggak punya duit Pak," katanya.
Adapun kinerja Bank Permata juga positif sepanjang tahun lalu dengan laba bersih mencapai Rp 901,25 miliar atau naik 20% dari tahun 2017 sebesar Rp 748,43 miliar. Bank Permata juga membukukan pertumbuhan kredit positif sebesar 9% (yoy) dari Rp 97,6 triliun menjadi Rp 106,6 triliun.

Kontribusi kredit disumbang dari dua segmen bisnis Bank Permata yakni </span>Retail Banking sebesar 9% dan Wholesale Banking 10%.


RHB Sekuritas Indonesia dalam riset terbarunya, 6 Maret 2019, menilai Bank Permata adalah target merger dan akuisisi yang ideal. Penilaian PBV (price to book value) potensial yakni di level 1,5-2x sebagaimana rata-rata rasio PBV merger dan akuisisi di Indonesia.
 

PBV ini adalah penilaian harga saham dengan nilai buku perusahaan. Biasanya, saham yang memiliki rasio PBV besar, memiliki valuasi yang tinggi (overvalue) sedangkan saham yang memiliki PBV di bawah 1 memiliki valuasi yang rendah alias undervalue. (tas/hps)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2HcURTn
March 12, 2019 at 11:41PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Sempat Niat Beli Bank Permata, Apakah Tahir Minat Lagi?"

Post a Comment

Powered by Blogger.