Berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia, kenaikan penjualan tersebut terjadi karena peningkatan jumlah penjualan selama Februari 7,03% atau menjadi 5,35 juta ton dari 4,99 juta ton. Padahal pada Januari 2019, penjualan semen Indonesia mengalami kontraksi 1,1% menjadi 5,87 juta ton dari 5,93 juta ton.
Selain kenaikan penjualan semen domestik, data penjualan ekspor semen Indonesia juga mengalami kenaikan signifikan hingga 62,03% menjadi 668,82 ribu. Kenaikan ekspor yang signifikan terjadi karena kenaikan signifikan ekspor pada Februari 2019 142,46% YoY.
![]() |
Sementara pada Januari 2019 yang hanya tumbuh 4,20% YoY. Ekspor semen pada Februari 2019 mencapai 421.278 ton, di banding Februari 2018 yang hanya sebesar 173.750 ton.
Dari sebaran setiap daerah, peningkatan penjualan paling tinggi berasal dari provinsi Yogyakarta yang konsumsi semennya meningkat hingga 50,04% YoY menjadi 248.234 ton dari 165.447 ton.
Sedangkan dari sisi volume, kenaikan paling tinggi berasal dari provinsi Jawa Barat, dengan pertambahan volume hingga 123.554 ton (8,12% YoY) menjadi 1,64 juta ton dan menjadikan Jawa Barat sebagai konsumen semen terbesar tanah air.
Pertumbuhan pembangunan di pulau Jawa yang pesat membuat pulau Jawa mengkonsumsi lebih dari setengah penjualan semen domestik, dengan proporsi 55,54% atau setara 5,86 juta ton. Penjualan pulau Jawa dipimpin oleh Jawa Barat, diikuti oleh Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Sedangkan penjualan semen di Sumatera tidak sampai setengah penjualan di Pulau Jawa. Konsumsi semen di Sumatra hanya sebesar 2,22 juta ton, diikuti Sulawesi 870.904 ton.
TIM RISET CNBC INDONESIA. (dwa/hps)
https://ift.tt/2W0P7PO
March 15, 2019 at 07:02PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sempat Turun di Januari, Penjualan Semen Naik 2,62%"
Post a Comment