Akan tetapi, mereka diselamatkan oleh seorang kolega yang sedang tidak bertugas yang mengendalikan kokpit. Demikian laporan Bloomberg yang dikutip CNBC Indonesia, Rabu (20/03/2019).
Pilot yang tidak bertugas itu dengan tepat mengidentifikasi masalah yang dihadapi awak kabin dan membimbing mereka untuk menonaktifkan sistem kontrol penerbangan untuk menyelamatkan pesawat, menurut laporan itu. Laporan itu mengutip dua orang yang akrab dengan investigasi kecelakaan itu.
Penyelidik mengatakan kerusakan sistem kontrol penerbangan hari itu identik dengan apa yang membuat pesawat yang sama jatuh di hari berikutnya, menurut laporan itu. Pesawat Boeing, yang dioperasikan oleh kru yang berbeda, jatuh di Laut Jawa, menewaskan 189 orang.
![]() |
Lion Air tidak segera menanggapi permintaan komentar CNBC Internasional. Seorang juru bicara Lion Air mengatakan kepada Bloomberg bahwa maskapai itu telah menyerahkan semua data dan informasi kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan tidak dapat berkomentar lebih lanjut karena penyelidikan yang sedang berlangsung.
Boeing menolak berkomentar. Sementara KNKT tidak segera menjawab permintaan untuk berkomentar.
Kurang dari lima bulan setelah Lion Air jatuh, pada 10 Maret, sebuah Boeing 737 MAX 8 yang dioperasikan oleh Ethiopian Airlines juga jatuh. Tak satu pun dari 157 penumpang yang selamat.
Dua kecelakaan fatal yang melibatkan model pesawat yang sama menyebabkan otoritas di seluruh dunia (termasuk di AS, Eropa, China, dan Indonesia) melarang sementara operasional pesawat Boeing 737 MAX.
Simak video terkait kecelakaan Ethiopian Airlines dan Lion Air di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC] (miq/miq)
https://ift.tt/2YaeEYP
March 21, 2019 at 01:58AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ternyata, Lion Air yang Jatuh Sempat Selamat dari Maut"
Post a Comment