"Saya akan mengatakan ekonomi AS terus berada di posisi yang kuat," kata Evans dalam acara Credit Suisse Asian Investment Conference di Hong Kong, dilansir dari CNBC International.
"Fundamental ekonomi AS masih baik," tegasnya.
Pernyataannya itu ia sampaikan dalam sebuah diskusi panel mengenai bagaimana bank sentral AS, China, dan risiko global akan mengubah ekonomi dunia.
The Fed menahan suku bunga acuannya pekan lalu dan mengindikasikan tidak akan ada kenaikan lagi tahun ini. Pernyataan tersebut adalah perubahan drastis dari proyeksi kebijakan di Desember yang masih memperkirakan akan ada dua kali kenaikan suku bunga.
Selain itu, The Fed juga menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Amerika dan inflasi serta sedikit menaikkan perkiraan angka pengangguran akibat meningginya risiko ekonomi global.
Evans memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan berada di sekitar 1,75% dan 2% tahun ini.
"Namun, angka ini melambat dari pertumbuhan yang lebih kuat," ujarnya. Ekonomi AS tumbuh sekitar 3% di 2018.
Tetap saja ia mengatakan tidak terlalu cemas mengenai tekanan inflasi atau bahkan resesi.
"Saya rasa ini waktu yang baik untuk berhenti sejenak dan melihat bagaimana hal-hal ini akan berjalan dan bersikap hati-hati," katanya terkait stance kebijakan moneter The Fed.
Ia juga menambahkan bahwa The Fed menyadari kecemasan pasar yang menjadi alasan menahan laju kenaikan suku bunga acuan.
![]() |
"Saya sekarang berpendapat kita harus memperhitungkan adanya penurunan sekuler dalam suku bunga jangka panjang," ujarnya. "Saya rasa dalam lingkungan seperti itu, akan lebih natural bahwa kurva yield lebih mendatar daripada saat ini secara historis."
"Saya melihat sifat perekonomian AS, saya melihat pasar tenaga kerja, ini masih kuat, (belanja) konsumen juga terus menguat," tambahnya.
Pembahasan mengenai resesi kembali memanas di AS setelah imbal hasil atau yield antara obligasi bertenor tiga bulan dan 10 tahun berbalik (inverted yield) Jumat pekan lalu.
Akhir pekan lalu, yield obligasi pemerintah AS tenor tiga bulan berada di 2,4527%, lebih tinggi ketimbang tenor 10 tahun yang sebesar 2,4373%. Ini menjadi kejadian pertama sejak Januari 2017.
Inversi antara tenor tiga bulan dan 10 tahun seringkali dijadikan indikator terjadinya resesi setidaknya dalam 18 bulan ke depan.
Investor yang meminta 'jaminan ' lebih tinggi untuk instrumen jangka pendek menggambarkan pembacaan yang suram terhadap kondisi perekonomian dalam waktu dekat. (prm)
https://ift.tt/2Wo5C8V
March 25, 2019 at 06:26PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "The Fed Tepis Kemungkinan AS Akan Resesi"
Post a Comment