Berdasarkan hasil penelitian Prakarsa pada kurun waktu 1989-2017, aliran keuangan gelap enam komoditas ekspor unggulan Indonesia, yaitu batu bara, tembaga, minyak sawit, karet, kopi, dan udang-udangan/krustasea sebesar US$ 142,07 miliar atau setara Rp 1.988,980 triliun (kurs Rp 14.000/US$). Keenam komoditas ekspor unggulan itu menyumbang 21% dari total ekspor Indonesia di tahun 2017.
Jumlah itu terdiri dari aliran keuangan gelap yang masuk ke Indonesia dengan cara over-invoicing sebesar US$ 101,49 miliar atau setara Rp 1.420,86 triliun. Sedangkan aliran keuangan gelap yang keluar dari Indonesia dengan cara under-invoicing mencapai US$ 40,58 miliar atau setara Rp 568,12 triliun.
"Potensi kehilangan penerimaan pajak Indonesia dalam kurun waktu tersebut mencapai US$ 11,1 miliar (Rp 155,4 triliun), dengan sektor batu bara menyumbang US$ 5,32 miliar (Rp 74,48 triliun)," tulis laporan riset Prakarsa.
Direktur Riset Center of Reform on Economic (CORE) Piter Abdullah menjelaskan, potensi aliran dana gelap (illicit fund) sangat besar karena terakumulasi dari tahun ke tahun serta bisa bersumber dari banyak hal.
"Sumbernya itu bisa seperti ini perdagangan ekspor-impor, transfer pricing, dan yang porsinya jauh lebih besar dari korupsi, human trafficking dan perdagangan narkotika," ujar Piter.
![]() |
Dia pun menyayangkan kebijakan Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengalihkan pengawasan impor menjadi post-border. Sebab, hal itu jelas-jelas memperlonggar pengawasan.
"Sudah jelas kebijakan seperti post-border itu sangat memungkinkan terjadinya over-invoicing dan under-invoicing. Dan aliran dana gelap itu terakumulasi setiap hari, mungkin hari ini pun terjadi," kata Piter.
Ekonom Universitas Indonesia (UI) Fithra Faisal juga mengritik kebijakan post-border Kemendag karena memicu praktik pengalihan kode HS (circumvention) yang dilakukan eksportir dari negara lain.
"Hal ini mengakibatkan terjadinya impor berlebihan di komoditas besi dan baja dalam beberapa tahun terakhir," ujar Fithra.
![]() |
(miq/miq)
https://ift.tt/2HHAE8B
March 28, 2019 at 11:46PM
Bagikan Berita Ini
KABAR BAIK!!!
ReplyDeleteNama saya Lady Mia, saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman agar sangat berhati-hati, karena ada penipuan di mana-mana, mereka akan mengirim dokumen perjanjian palsu kepada Anda dan mereka akan mengatakan tidak ada pembayaran di muka, tetapi mereka adalah penipu , karena mereka kemudian akan meminta pembayaran biaya lisensi dan biaya transfer, jadi berhati-hatilah terhadap Perusahaan Pinjaman yang curang itu.
Perusahaan pinjaman yang nyata dan sah, tidak akan menuntut pembayaran konstan dan mereka tidak akan menunda pemrosesan transfer pinjaman, jadi harap bijak.
Beberapa bulan yang lalu saya tegang secara finansial dan putus asa, saya telah ditipu oleh beberapa pemberi pinjaman online, saya hampir kehilangan harapan sampai Tuhan menggunakan teman saya yang merujuk saya ke pemberi pinjaman yang sangat andal bernama Ms. Cynthia, yang meminjamkan saya pinjaman tanpa jaminan sebesar Rp800,000,000 (800 juta) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa konstan pembayaran atau tekanan dan tingkat bunga hanya 2%.
Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah yang saya terapkan dikirim langsung ke rekening bank saya tanpa penundaan.
Karena saya berjanji bahwa saya akan membagikan kabar baik jika dia membantu saya dengan pinjaman, sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman dengan mudah tanpa stres atau penipuan
Jadi, jika Anda memerlukan pinjaman apa pun, silakan hubungi dia melalui email nyata: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com dan atas karunia Allah, ia tidak akan pernah mengecewakan Anda dalam mendapatkan pinjaman jika Anda mematuhi perintahnya.
Anda juga dapat menghubungi saya di email saya: ladymia383@gmail.com dan Sety yang memperkenalkan dan memberi tahu saya tentang Ibu Cynthia, ini emailnya: arissetymin@gmail.com
Yang akan saya lakukan adalah mencoba untuk memenuhi pembayaran cicilan pinjaman saya yang akan saya kirim langsung ke rekening perusahaan setiap bulan.
Sepatah kata cukup untuk orang bijak.