Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang perdagangan Kamis (5/12/2019) kemarin mampu bertahan di zona hijau dan ditutup dengan kenaikan 39 poin atau 0,64% ke level 6.152.
Untuk perdagangan hari Jumat (6/12/2019) ini, Tim Riset CNBC Indonesia memperkirakan IHSG akan kembali menguat secara terbatas dengan bergerak pada level 6.125 hingga 6.200.
Dari bursa saham Amerika Serikat (AS), tiga indeks utama ditutup rata-rata menguat dini hari tadi. Dow Jones naik 28 poin atau 0,1% menjadi 27.677, S&P 500 naik 4 poin atau 0,15% menjadi 3.117, dan Nasdaq juga naik 4 poin atau 0,05% menjadi 8.570.
Positifnya bursa Wall Street sejalan dengan data pengangguran di AS yang mengajukan tunjangan secara mingguan (initial jobless claims) yang hanya 203.000 orang pada pekan lalu, angka dari Departemen Tenaga Kerja AS tersebut di bawah estimasi Reuters sebesar 215.000 orang.
Angka tersebut merupakan yang terendah dalam tujuh bulan terakhir, sehingga menghapuskan kekhawatiran soal data pertumbuhan slip gaji dari karyawan baru (Employment change) yang tumbuh di bawah ekspektasi satu hari sebelumnya.
Sentimen positif dari data ketenagakerjaan AS di Wall Street sayangnya tertahan karena pelaku pasar masih menunggu arah negosiasi antara AS dan China.
Juru bicara Kementerian Perdagangan China Gao Feng pada Kamis kemarin mengatakan kedua belah pihak masih melakukan komunikasi yang erat terkait perdagangan. Dia tak memberikan detil seputar kemajuan negosiasi, hanya berkata bahwa Beijing percaya "jika kedua belah pihak mencapai kesepakatan fase pertama, tarif terkait harus dipangkas."
Merespons itu, Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa sesuatu bisa terjadi terkait dengan tarif, meski "belum ada diskusi ke arah sana". Dia mengklaim bahwa negosiasi berlangsung dengan baik.
Dari dalam negeri, IHSG kembali menguat karena pelaku pasar dalam negeri cenderung positif dengan penguasaan transaksi yang mencapai 67% berbanding 33% untuk investor asing (foreign), asing kemarin mencatatkan penjualan bersih (net sell) senilai Rp 85 miliar di pasar reguler.
Secara teknikal, IHSG cenderung bergerak naik yang terlihat dari capaian level tertinggi terbarunya dalam 10 hari terakhir. Sifat bullish secara jangka pendek juga tercermin dari posisinya yang mantap bergerak di atas rata-rata nilainya dalam lima hari terakhir (moving average/MA5).
Ada potensi IHSG hari ini meneruskan tren penguatannya tersebut meski tidak terlalu besar, hal ini berdasarkan pola lilin-lilin kecil (short candle) yang terbentuk dalam beberapa hari perdagangan terakhir.
![]() |
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/yam)https://ift.tt/34Wzeih
December 06, 2019 at 03:46PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tunggu Perkembangan AS-China, IHSG Berpotensi Menguat Tipis"
Post a Comment