Dengan Perpres tersebut, kini beberapa daerah sudah dialiri oleh gas dari pipa-pipa jargas. Sehingga, mulai tahun depan, pemerintah menargetkan pembangunan 1.000.000 sambungan rumah (SR) jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga (jargas) setiap tahunnya.
"Targetnya itu satu tahun dibikin satu juta rumah tangga, kalau dananya ada," ujar Menteri ESDM Ignasius Jonan melalui keterangan resminya, Jumat (22/3/2018).
Lebih lanjut, Jonan menjelaskan, pada saat ini Pemerintah hanya mampu membangun sekitar 90.000 SR hingga 100.000 SR setiap tahunnya. Jumlah tersebut dianggap terlalu kecil, mengingat rumah tangga di Indonesia sekitar 67-68 juta. Padahal, apabila Pemerintah ingin mengurangi impor LPG, maka pembangunan jargas harus dilakukan dalam jumlah besar. Oleh karena itu, Pemerintah bersama BUMN migas akan melakukan pembangunan jargas secara masif.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Djoko Siswanto menambahkan, pemerintah bersama BUMN migas pada Agustus atau September mendatang akan menentukan besaran anggaran untuk pembangunan jargas pada 2020.
"Untuk 2020, nanti kita tentukan anggarannya bulan Agustus atau September. Nanti sama-sama PGN juga. (Dananya) tidak hanya dari APBN," ujar Djoko.
Memang, dalam Pasal 20 Perpres tersebut dinyatakan, Menteri ESDM dapat menugaskan BUMN migas penerima penugasan untuk melakukan pengembangan jargas. Pengembangan jargas ini dapat dilakukan dengan menggunakan biaya Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah dan/atau BUMN migas penerima penugasan.
Dalam rangka optimalisasi jargas, BUMN migas penerima penugasan dengan biayanya sendiri dapat mengembangkan jargas bagi pelanggan kecil, dengan tetap mengutamakan kebutuhan rumah tangga.
Saksikan video jargas di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(gus)
https://ift.tt/2HN14Vs
March 23, 2019 at 12:21AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "2020, Satu Juta Jaringan Gas Rumah Tangga Dibangun Tiap Tahun"
Post a Comment