
Hal tersebut dikemukakan kepala negara saat meresmikan Pembukaan Rapat Koordinasi dan Diskusi Nasional Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Tahun 2019 di Istana Negara, Jakarta, Selasa (19/3/2019).
"Jadi kalau orang inginkan langsung bisa swasembada, bisa langsung ketahanan meloncat dan kedaulatan pangan sehari dua hari membalikkan tangan jadi, ndak akan mungkin. Perlu proses dan tahapan," kata Jokowi.
Jokowi mencontohkan salah satu persoalannya, yakni dari minimnya bendungan dan waduk yang dimiliki Indonesia. Sejak merdeka pada 1945, Indonesia saat ini tercatat baru memiliki 231 waduk di berbagai wilayah Indonesia.
Sampai akhir tahun ini, jumlah bendungan yang akan bertambah bisa mencapai 65. Namun, jumlah tersebut kalah jauh dibandingkan bendungan maupun waduk yang dimiliki China yang mencapai 110.000.
"China memiliki waduk 110.000, kita hanya 231 saja. Bandingkan, dan bayangin. Artinya waduk kita kurang. Saya hitung supply ke sawah dan kebun hanya 11%. Kalau 65 unit rampung itu baru airi 20%," tegasnya.
"Jangan bayangkan swasembada kalau ini belum selesai. Kita harus berani investasi di sini. Hasilnya memang tidak langsung dipetik. Inilah proses yang terus kita lakukan," kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Simak video terkait jagung di bawah ini.
(miq/miq)
https://ift.tt/2Ol55Sx
March 20, 2019 at 02:03AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Curhat Jokowi: China Punya 110 Ribu Waduk, RI Hanya 231"
Post a Comment