
Data yang dirilis oleh Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menunjukkan jumlah penjualan sepeda motor domestik pada bulan Februari 2019 mencapai 531.824 unit, naik 20,9% dari Februari 2018 yang hanya 439.586 unit.
Sedangkan ekspor sepeda motor ada Februari 2018 mencapai 54.750 unit meningkat 41,5% dibanding Februari 2018 yang hanya 38.679 unit.
Dengan begitu, total penjualan sepeda motor (domestik+ekspor) sepanjang Januari-Februari 2019 telah mencapai 1.222.716 unit, atau naik sebesar 22,4% dibanding periode yang sama tahun 2018.
Di pasar domestik, Honda masih memimpin dengan pangsa pasar (market share) mencapai 77,1% sepanjang Januari-Februari. Bahkan meningkat dari periode yang sama tahun 2018 yang hanya sebesar 74,3%.
Kali ini Yamaha harus rela kehilangan sebagian pangsa pasarnya, karena nilainya hanya sebesar 19,3% pada Januari-Februari 2019, yang mana turun dari 22,6% tahun sebelumnya.
Dari sisi lain, Suzuki dan Kawasaki berhasil meningkatkan pangsa pasar menjadi masing-masing sebesar 1,6% dan 2% pada Januari-Februari 2019. Artinya memang, Yamaha kurang bisa menggaet minat konsumen dengan produk produk barunya, dibanding merek lain.
Sebagai catatan, rekaman penjualan sepeda motor yang dirangkum oleh AISI hanya memperhitungkan lima merek, yakni Honda, Yamaha, Suzuki, TVS, dan Kawasaki.
Tercatat sepeda motor jenis skuter masih terus tumbuh, bahkan hingga 128,8%. Sedangkan jenis motor bebek (underbone) dan sport terkontraksi masing-masing sebesar 16,1% dan 5,6%.
Alhasil, dari total penjualan motor domestik, sebagian besar, bahkan mencapai 86,7% didominasi oleh jenis skuter.
Penjualan motor yang terus mengalami peningkatan ini merupakan suatu indikator daya beli masyarakat yang masih terjaga. Terutama pada kelas menengah.
Selain itu, maraknya bisnis transportasi online seperti Grab dan Gojek yang memanfaatkan sepeda motor sebagai modal usaha juga diduga memberi dorongan pada penjualan sepeda motor.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Universitas Indonesia mengatakan bahwa penghasilan rata-rata mitra pengemudi Gojek adalah Rp 3,31 juta atau meningkat sebesar 44% dibanding saat sebelum menjadi mitra. Dampaknya, pengeluaran juga bertambah sebesar 31% setelah bergabung dengan Gojek.
Berdasarkan hasil survei konsumen yang dilakukan oleh Bank Indonesia, Indeks Pembelian Barang Tahan Lama (durable goods) pada bulan Februari untuk masyarakat dengan kelompok penghasilan Rp 3,1-4 juta tercatat naik menjadi 115, dari 114,9 pada bulan sebelumnya.
Data-data tersebut makin mengonfirmasi kuatnya perekonomian masyarakat Indonesia, khususnya kelas menengah.
TIM RISET CNBC INDONESIA (taa/hps)
https://ift.tt/2CyBOyR
March 21, 2019 at 06:29PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Daya Beli Terjaga, Penjualan Motor Februari Melesat"
Post a Comment