
Data Bursa Efek Indonesia mencatat, saham BBYB naik di level Rp 318/saham dengan nilai transaksi Rp 880,53 juta dan volume perdagangan cenderung rendah yakni 2,74 juta saham.
Dalam sepekan terakhir, saham BBYB melesat 24% dan secara year to date naik 12% dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp 1,65 triliun. Data BEI juga mengungkapkan, rasio PBV (price to book value) bank tersebut di level 2,11x.
PBV ini adalah penilaian harga saham dengan nilai buku perusahaan. Biasanya, saham yang memiliki rasio PBV besar, memiliki valuasi yang tinggi (overvalue) sedangkan saham yang memiliki PBV di bawah 1 memiliki valuasi yang rendah alias undervalue.
Pekan lalu, Akulaku menyuntik BBYB sebesar Rp 500 miliar yang akan digunakan untuk melakukan terobosan pada penyaluran pinjaman baru.
Manajemen Bank Yudha Bhakti mengungkapkan kerja sama tersebut bisa memudahkan masyarakat. Sebab dengan begitu penawaran produk bisa diakses secara online.
Bank Yudha Bhakti masuk dalam bank umum kegiatan usaha (BUKU) I atau bermodal di bawah Rp 1 triliun. Hingga kuartal III-2018, Bank Yudha Bhakti memiliki modal inti Rp 627,42 miliar.
Bank ini fokus dalam kredit konsumer pegawai dan pensiunan. Pemegang saham Bank Yudha Bhakti adalah PT Gozco Capital (42,16%), Asuransi Jiwa Adisaranawhanaartha (5,95%), PT Asabri (23,89%) dan publik (28%).
Bank Yudha Bhakti mencatatkan Laba bersih Rp 55,16 miliar pada kuartal III-2018. Angka ini turun dari laba kuartal III-2017 sebesar Rp 59 miliar.
Adapun Akulaku merupakan startup yang didirikan William Li pada 2016 silam. Mengutip situs perusahaan Akulaku memiliki beberapa bisnis, yakni, fintech peer-to-peer (P2P) lending melalui PT Pintar Inovasi Digital; e-commerce melalui PT Akulaku Silvrr Indonesia dan PT Akugrosir Indonesia; bisnis multifinance melalui PT Akulaku Finance Indonesia.
(tas/hps)https://ift.tt/2Y0K03X
March 18, 2019 at 04:52PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Disuntik Akulaku, Saham Bank Yudha Bhakti Meroket 10%"
Post a Comment