Kadishub Kota Bandung Didi Ruswandi mengatakan untuk satu grup diasumsikan mendapatkan Rp 200.000, untuk besaran CSR yang diberikan Grab. Pada masa uji coba ada 15 titik kumpul, untuk pulang dan pergi karyawan Dishub.
Layanan Grab to Work ini digratiskan selama masa uji coba. Dengan perhitungan tersebut, dapat diasumsikan dalam satu hari Dishub menerima CSR Rp 3 juta per hari, atau Rp 15 juta selama masa uji coba. Menurut dia, program ini strategis dan potensial, terutama untuk mengurangi kemacetan.
"Kalau tidak potensial kenapa tidak diramaikan. Jadi memang ada potensi. Ada berapa ASN di Kota Bandung, pegawai bank di Kota Bandung, pegawai pabrik, siswa, yang sebenarnya potensial untuk diangkut sistem car pooling," kata Didi, dilansir dari detik.com.
Meski pada permulaan Dishub bekerja sama dengan Grab, menurut Didi, tidak menutup kemungkinan juga terbuka untuk operator lainnya.
"Ini sekali lagi bukan penunjukan (harus Grab). Sok siapa yang mau datang dan uji coba, dan tidak hanya uji coba di Dishub," tegas Didi.
Grab semakin memperkuat posisinya di wilayah Asia Tenggara, terutama setelah mendapatkan suntikan pendanaan dari Softbank Vision Fund senilai US$ 1,5 miliar atau senilai Rp 20 triliun.
Tambahan investasi tersebut, menambah valuasi Grab dari Desember 2018 US$ 11 miliar, menjadi US$ 14 miliar atau setara Rp 196 triliun. Dengan valuasi tersebut, Grab tercatat sebagai decacorn pertama di Asia Tenggara.
Saksikan Video Grab Dapat Suntikan Modal Rp 20 Triliun
[Gambas:Video CNBC]
(dob)
https://ift.tt/2TNcRJG
March 13, 2019 at 01:43AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Diuji Coba di Bandung, Ini yang Jadi Dasar Grab to Work"
Post a Comment