Search

Dua Sentimen Ini Picu Harga Nikel Meroket

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga nikel di bursa London Metal Exchange (LME) naik 0,45% ke posisi US$ 13.255/ton pada penutupan perdagangan Senin kemarin (4/2/2019) setelah akhir pekan lalu juga ditutup naik 1,11%.

Sejak awal tahun, harga nikel sudah terdongkrak 23,99% dan menembus level tertingginya dalam enam bulan terakhir.

Naiknya harga nikel banyak dipengaruhi oleh rendahnya stok di gudang yang terafiliasi dengan LME di seluruh dunia. Bahkan hingga kemarin, stok nikel hanya sebesar 196.542 ton, stok paling rendah sejak Juli 2013.


Apalagi, data Trading Economics mengungkapkan aktivitas manufaktur China ternyata tidak seburuk yang dibayangkan oleh pelaku pasar. Hal ini tercermin dari nilai Purchasing Manager's Indeks (PMI) manufaktur China periode Februari yang menyentuh angka 49,9. Bahkan nilainya mampu mengalahkan konsensus pasar yang berada di level 48,5, tertinggi dalam 3 bulan.

Artinya, perputaran ekonomi pada sektor manufaktur China tidak terpukul terlalu dalam, meski pertumbuhan ekonomi tahun lalu merupakan yang paling lambat sejak 1990. Kondisi ini mendorong pelaku pasar makin optimistis dengan permintaan nikel untuk industri bisa terus meningkat.


Di sisi lain, optimisme damai dagang Amerika Serikat-China juga dapat mengerek optimisme investor lebih tinggi lagi. Wall Street Journal pada Minggu (3/3/2019) melaporkan bahwa rancangan kesepakatan antara kedua negara sudah siap diteken Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping dalam waktu dekat ini. Kabar yang lain berhembus bahwa kedua akan bertemu pada 27 Maret.

Penandatanganan secara formal kesepakatan antara kedua negara akan membuka jalan bagi damai dagang yang hakiki. Mengingat yang berdamai kali ini adalah dua raksasa ekonomi terbesar di planet bumi, maka dampaknya juga akan meluas hingga ke seluruh penjuru dunia.

Aktivitas ekonomi bisa kembali menanjak dan pabrik-pabrik pun kembali bisa berproduksi secara penuh. Ujungnya, permintaan nikel sebagai bahan baku juga bisa meningkat.

Nikel banyak digunakan dalam industri baja, baterai, dan elektronik untuk keperluan berbagai moda transportasi. Artinya permintaan nikel memang akan berkorelasi positif dengan kegiatan manufaktur, terutama pada industri besar.

Stok yang menipis kala permintaan diprediksi meningkat sudah tentu akan membuat keseimbangan fundamental di pasar akan timpang dari sisi permintaan. Alhasil harganya pun terkatrol.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(taa/tas)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2TxjGPz
March 05, 2019 at 11:31PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Dua Sentimen Ini Picu Harga Nikel Meroket"

Post a Comment

Powered by Blogger.