Laporan keuangan </span>GMFI pada 2018 menunjukkan, Sriwijaya memiliki utang perawatan pesawat kepada GMF AeroAsia sebesar US$52,84 juta, naik dari Desember 2017 sebesar US$19,48 juta dan utang dari NAM Air sebesar US$2,28 juta, turun dari sebelumnya US$3,02 juta.
Kendati demikian pendapatan GMFI masih terbesar dari perawatan pesawat Garuda sebesar US$203,50 juta. Di urutan kedua pendapatan terbesar yakni dari Sriwijaya sebesar US$75,27 juta dan Citilink US$53,06 juta.
Sayangnya tahun lalu kinerja GMF kurang moncer setelah laba perseroan anjlok 40% menjadi US$30,54 juta dari tahun 2017 senilai US$50,94 juta, meskipun pendapatan naik menjadi US$470,02 juta dari tahun 2017 US$439,28 juta.
Simak kinerja laba GMFI tahun 2018.
[Gambas:Video CNBC]
(prm)
https://ift.tt/2He6vwv
March 04, 2019 at 08:25PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Garuda Caplok Sriwijaya, Saham GMFI Terbang 6,35%"
Post a Comment