Pelemahan IHSG berbanding terbalik dengan bursa-bursa utama Asia yang bergerak ke zona hijau. Indeks Nikkei 225 menguat 1,03%, Shanghai loncat 2,64%, Hang Seng terangkat 1%, Kospi naik 0,26%.
Sektor keuangan sebagai pemilik bobot terbesar pada IHSG melemah 0,44% dan menyumbang poin pelemahan terbanyak yakni 8,6 poin. Hal ini seiring dengan pelemahan rupiah. Hingga pukul 12:00 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 14.120. Rupiah melemah 0,07% dibandingkan posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu.
Untungnya sektor konsumer masih menjadi penahan pelemahan IHSG dengan menguat 1,18% atau 4,5 poin sumbangan penguatan indeks. Sentimen positif dari rilis Badan Pusat Statistik (BPS) akhir pekan lalu yang mengumumkan Indeks Harga Konsumen (IHK) bulan Februari 2019 turun 0,08% month-to-month (MtM) atau terjadi deflasi, cukup positif direspons pasar.
Secara tahunan (YoY) masih terjadi inflasi pada angka 2,57%. Inflasi pada Februari tersebut merupakan yang terendah sejak November 2009. Artinya pertumbuhan harga-harga di tingkat konsumen semakin melandai.
Sektor keuangan siang ini juga tertekan karena banyak dilepas oleh asing. Asing tercatat jual bersih (net sell) pada saham-saham yakni, BBCA (Rp 44,32 miliar), BBNI (Rp 11,4 miliar), BBRI (Rp 9,73 miliar), BBTN (Rp 8,58 miliar).
(yam/tas)
https://ift.tt/2tNMODH
March 04, 2019 at 08:28PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "IHSG Nelangsa, Berharap pada Sektor Konsumer di Sesi II"
Post a Comment