Penandatanganan itu mengakhiri penantian sembilan tahun negosiasi panjang antara kedua negara.
"Pada dasarnya (IA-CEPA) akan sangat bermanfaat buat kedua negara. Tidak hanya meningkatkan perdagangan tapi juga investasi, jasa. Kita akan dapat kelebihan dari aspek pendidikan, training, dan beberapa hal lain," ujar Enggartiasto.
"Jadi ini bersejarah bagi kedua negara. Kita harapkan dengan ini (nilai perdagangan, investasi, dan jasa) segera meningkat," lanjutnya.
Simon mengatakan, IA-CEPA mengeliminasi hambatan tarif antara kedua negara. IA-CEPA, menurut dia, juga akan memfasilitasi rantai pasok antara Indonesia dan Australia.
"Untuk menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan, membuat perekonomian lebih kuat," kata Simon.
Berdasarkan joint press statement kedua menteri, IA-CEPA akan menghapuskan 100% bea impor Australia, sedangkan 94% bea masuk Indonesia akan dieliminasi secara bertahap. Sejumlah sektor industri akan memperoleh keuntungan, mulai dari otomotif, tekstil, alas kaki, pertanian, makanan dan minuman serta furniture.
"IA-CEPA memberikan kemudahan akses pasar di Australia dengan komitmen pembebasan tarif bea masuknya menjadi 0% untuk seluruh pos tarif komoditi, pengurangan hambatan non-tarif, fasilitasi perdagangan, serta berbagai kemudahan untuk mengakses pasar jasa dan investasi di berbagai sektor," menurut pernyataan bersama itu.
Foto: Menteri Perdagangan Indonesia Enggartiasto Lukita dan Menteri Perdagangan, Pariwisata, dan Investasi Australia Simon Birmingham menandatangani perjanjian kemitraan ekonomi yang bertujuan mendorong perdagangan dan investasi selama upacara di Jakarta, Indonesia, 4 Maret 2019. REUTERS / Willy Kurniawan
|
Di saat yang sama, Indonesia juga mendapat beberapa kemudahan dari Australia, di antaranya kemudahan akses pasar otomotif, khususnya mobil listrik dan hybrid, penambahan kuota Visa Kerja dan Liburan menjadi 5.000 per tahun secara bertahap untuk Warga Negara Indonesia, dan program pertukaran tenaga kerja ahli ke Australia.
"Itu bagian dari negosiasi (angka eliminasi tarif kedua negara). Berdasarkan perjanjian kami, kami harus capai win-win. Jadi bukan hanya melihat benefit untuk Indonesia. Jadi kita harus melihat keuntungan untuk Indonesia dan Australia. Itu normal," ujar Enggartiasto.
Simak video penjelasan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita terkait impor jagung di bawah ini.
(miq/prm)
https://ift.tt/2SGpvWt
March 04, 2019 at 07:10PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "IA-CEPA Diteken, Produk RI Bebas Masuk Australia"
Post a Comment