Direktur Utama AirAsia Indonesia Dendy Kurniawan menjelaskan, KSO tersebut bisa terwujud jika Garuda Indonesia bersedia melepaskan Citilink, anak usaha Garuda penyedia layanan penerbangan berbiaya murah (low cost carrier/LCC).
"AirAsia berminat akuisisi Citilink. Tapi kayak-nya mereka [Garuda] enggak mau," kata Dendy kepada CNBC Indonesia di Jakarta.
Dendy menjelaskan, awalnya AirAsia memang tertarik bekerja sama dengan Garuda Indonesia, tapi bukan sekadar KSO sebagaimana dilakukan antara Garuda Indonesia dan Sriwijaya Group (Sriwijaya dan NAM Air). Penjajakan mengenai hal itu juga telah dibicarakan kala Pahala Mansury, masih menjadi Direktur Utama Garuda Indonesia, tetapi hingga kini, rencana akusisi itu belum juga terlaksana selepas pergantian direktur utama Garuda.
"Sudah tapi terhenti karena Pahala diganti Ari Ashkara," kata dia.
Sebelumnya, Dendy menyampaikan tidak berninat atas tawaran kerja sama operasional dengan maskapai Garuda Indonesia. "Maaf kami tidak minat kalau hanya KSO (dengan Garuda)," kata Dendy dalam pesan singkatnya, kepada CNBC Indonesia, akhir pekan lalu.
Namun ditegaskan lagi, penjajakan akuisisi itu tetap terbuka kemungkinan untuk kembali dilanjutkan meski tampuk pimpinan Garuda kini di tangan Ari Ashkara.
"Mestinya kalau memang mereka tertarik dengan sinergi yang akan dihasilkan dari perpaduan antara AirAsia Indonesia dengan Citilink," tukas Dendy.
Manajemen maskapai pelat merah tersebut juga sudah membuka diri dan menunggu proposal kerja sama dengan AirAsia untuk bermitra, termasuk KSO.
"Kami sebenarnya terbuka untuk kerja sama dengan AirAsia. Kami belum tahu [bagaimana], kalau mereka mau [kerja sama] pun kami tunggu proposal dulu," kata Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra di Jakarta, Kamis (28/2/2019).
Simak target bisnis AirAsia tahun ini, bersama Direktur Utama AirAsia Indonesia Dendy Kurniawan.
[Gambas:Video CNBC]
(tas)
https://ift.tt/2TdkfPe
March 04, 2019 at 06:19PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ini Alasan AirAsia Mau Caplok Citilink"
Post a Comment