Hingga pukul 10:15 WIB harga karet kontrak Agustus melesat 1,91% di posisi JPY 207,9/kg. Penguatan harga karet hari ini terjadi setelah juga melonjak 1,59% pada perdagangan akhir pekan lalu (1/3/2019).
Selama sepekan harga karet naik 3,18% secara point-to-point. Sedangkan sejak awal tahun, harganya sudah melesat 22,15%.
Rencana anggota Internasional Tripartite Rubber Council (ITRC), yaitu Thailand, Indonesia, dan Malaysia, beberapa waktu lalu telah setuju untuk mengurangi ekspor karet sebesar 200-300 ribu ton/tahun.
Menindaklanjuti kesepakatan tersebut, pejabat senior ketiga negara akan membuat perhitungan rinci serta porsi pengurangan ekspor masing-masing negara pada Senior Officials Meeting (SOM) di Bangkok, yang direncanakan berlangsung pada hari ini.
Mengingat ITRC menguasai lebih dari 90% produksi karet dunia, maka pengetatan pasokan yang dilakukan akan berdampak signifikan terhadap keseimbangan fundamental.
Namun, harga minyak yang kembali merangkak naik kembali memberikan energi negatif pada pergerakan harga karet. Pasalnya, minyak bumi merupakan salah satu bahan baku karet sintetis yang dapat menjadi substitusi karet alam di berbagai industri, terutama industri ban kendaraan bermotor. Alhasil, pergerakan harga minyak akan memberi dorongan yang searah pada harga karet.
Sebagai informasi, kontrak komoditas karet yang dimaksud pada tulisan ini merupakan karet lembaran asap bergaris (Ribbed Smoked Sheets/RSS), yang utamanya digunakan sebagai bahan baku pembuatan ban kendaraan bermotor.
TIM RISET CNBC INDONESIA (taa/gus)
https://ift.tt/2GXkqHS
March 04, 2019 at 05:32PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jelang Pertemuan Pejabat Senior ITRC, Harga Karet Melesat"
Post a Comment