Dikonfirmasi di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Jakarta, Jumat (22/3/2019), Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengatakan tarif MRT Jakarta akan ditentukan pada pekan depan.
Foto: Uji coba publik Mass Rapid Transit/ MRT (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
|
Berdasarkan rencana, MRT Jakarta akan mulai beroperasi secara komersial pada 1 April 2019. Saat ini, uji publik masih berlangsung hingga berakhir Sabtu (23/3/2019). Sehari kemudian, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan meresmikan operasional MRT Jakarta.
"Angkanya itu nanti menjadi tabel harga. Dari Stasiun Lebak Bulus kemudian sampai Stasiun Blok M itu berapa. Dari stasiun misalnya Senayan sampai Bunderan HI berapa. Harganya nanti antarstasiun," kata Anies.
"Masyarakat nanti menerima kartu seperti juga kalau naik bus TransJakarta dan kartu itu Jak Lingko. Nanti akan didebit, dikurangi. Jadi cara pelaksanaannya seperti itu. Perhitungannya kalau dirata-rata total itu Rp 10.000 (dari Stasiun Lebak Bulus ke Bundaran HI), tapi kalau per kilometer rata-rata Rp 1.000," kata Anies.
Lebih lanjut, mantan menteri pendidikan itu memastikan MRT Jakarta tidak akan digratiskan. Namun akan ada subsidi yang akan ditentukan nilainya.
"Mari kita semuanya berbagi. Ini semua adalah fasilitas yang dimanfaatkan, ada subsidinya, dan itu semuanya nanti berbayar," ujar Anies.
Foto: Uji Coba MRT Jakarta (REUTERS/Willy Kurniawan)
|
Ditemui saat konferensi pers perkembangan persiapan MRT Jakarta di kantor PT MRT Jakarta, Gedung Wisma Nusantara, Jakarta, Jumat (22/3/2019), Direktur Keuangan PT MRT Jakarta Tuhiyat mengatakan ada dua mekanisme tarif.
Pertama, tarif yang dikenakan ke penumpang. Terkait hal itu, PT MRT Jakarta telah bekerja sama dengan konsultan independen melakukan kajian kemampuan bayar penduduk Jakarta. Hasilnya adalah Rp 8.500 hingga Rp 10.000 per kilometer.
"Kami sudah usulkan ke Pemprov. Di pemprov ada tim tarif yang mengkaji kembali usulan MRT dengan Dishub (Dinas Perhubungan) dan DTKJ (Dewan Transportasi Kota Jakarta, lalu diusulkan ke DPRD. Usulan Pemprov ke DPRD Rp 10.000 per 10 km," ujar Tuhiyat.
"DPRD meng-handle melalui komisi B (bidang ekonomi) dan komisi C (bidang keuangan). Hasilnya dibawa ke Rapimgab hari senin 25/3/2019."
Mekanisme kedua adalah tarif yang akan dihitung secara keekonomian oleh PT MRT Jakarta, besaran nominal sebesar Rp 31.659. Menurut Tuhiyat, selisih nilai itu yang akan disubsidi.
Simak video terkait tarif MRT Jakarta di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC] (miq/tas)https://ift.tt/2OiZ9cu
March 22, 2019 at 11:19PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kata Anies, Tarif MRT Jakarta akan Ditentukan Senin Depan"
Post a Comment