Dinas Perhubungan Bandung bersama decacorn ini menyediakan 15 pick up point, di tempat-tempat tertentu untuk titik kumpul ASN, kemudian bersama-sama dengan karyawan lain pergi ke kantor menggunakan mobil.
Dikutip dari Bandung.go.id, uji coba penggunaan transportasi publik ini diterapkan di empat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung. Grab menyiapkan sekitar 10 armada, dengan kapasitas 5-6 penumpang. Beberapa titik kumpul tersebut seperti Terminal Cicaheum, Leuwipanjang, daerah Bandung Timur, dan lainnya.
Partner Engagement Executive Grab Jawa Barat Mawaddi Lubby mengatakan ada 15 titik kumpul, dan selama masa uji coba, penumpang dibebaskan dari tarif perjalanan. Meski pada tahap uji coba hanya diberlakukan untuk ASN Pemkot Bandung, setelah itu akan diberlakukan secara masif. Rencananya, pada April 2019 Grab to Work bisa direalisasikan secara masif.
"Bisa saja Grab to Work akan berlaku untuk instansi atau perusahaan lainnya. Biasanya kan, pegawai yang pergi ke kantor menggunakan kendaraan pribadi sangat banyak. Sedangkan pegawai yang menggunakan online sangat sedikit. Sementara, setelah sampai di tempat kerja, mobil hanya parkir selama seharian," kata Mawadi, Jumat (8/3).
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Bandung Didi Riswandi mengatakan program ini diharapkan mengurangi kemacetan secara efektif. Pada tahap uji coba, program ini akan melibatkan 70 pegawai Dishub. Jika tidak menggunakan Grab to Work, maka bisa dikenakan penalti sebesar Rp 50.000, dan Rp100.000 untuk pejabat struktural. Uang hasil denda nanti untuk beli pohon.
Saksikan video Grab Dapat Suntikan Dana Rp 20 Triliun dari Softbank
(dob/dob)
https://ift.tt/2SU0xCW
March 09, 2019 at 11:45PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kurangi Kemacetan, Bandung Uji Coba Grab To Work"
Post a Comment