Riset tersebut ditulis oleh Deyi Tan, Min Dai, Zac Su, Jin Choi, Jonathan Cheung, Sean Gardiner dan Aarti Shah yang dipublikasikan Jumat (15/3/2019).
Morgan Stanley melihat BI menurukan suku bunga sebesar 75 bps pada kuartal III-2019 di tengah normalisasi The Fed yang tertunda, inflasi yang rendah serta menyempitnya defisit transaksi berjalan (CAD).
"Konsensus memperkirakan tingkat kebijakan akan rata sampai sedikit naik pada 4Q19. Morgan Stanley merekomendasikan untuk membeli 10Y INDOGBs tanpa lindung nilai FX," tulis Morgan Stanley.
![]() |
Dijelaskan Morgan Stanley, kebijakan moneter BI dipandang terkait erat dengan The Fed. Namun, Morgan Stanley melihat pelemahan dolar AS dan penundaan normalisasi The Fed dapat menetapkan tahapan untuk pelonggaran kebijakan BI jika kondisi makro domestik baik.
"Secara mengejutkan, inflasi mengalami penurunan yang didorong oleh faktor struktural dalam inflasi pangan dan karena de-dolarisasi melemahkan inflasi impor melebihi depresiasi Rupiah."
![]() |
Berikut penjelasan Morgan Stanley :
Pada saat taper tantrum di tahun 2013, BI menaikkan suku bunga sebesar 200bps dan kemudian turun sebesar 175bps pada 2015-16 karena inflasi yang turun dan defisit transaksi berjalan menyempit. Hal ini juga bertepatan dengan sebelum The Fed menaikkan suku bunga dari 0,375% pada November 2016 menjadi 1,375% pada Desember 2017. Pada siklus tersebut, BI menunggu selama 31 bulan sebelum melakukan pelonggaran.
Morgan Stanley melihat pelonggaran kebijakan akan terjadi lebih awal dalam siklus ini pada 3Q19 dikarenakan fundamental makro yang lebih baik dibandingkan pada siklus 2013-2017 ditambah dengan inflasi yang lebih rendah, perbedaan suku bunga riil lebih tinggi dan posisi akun saat ini sedikit lebih baik.
"Indonesia perlu mengurangi ketergantungannya pada pendanaan eksternal untuk memutus hubungan antara siklus kebijakan moneternya dengan kondisi likuiditas eksternal."
"Diperlukan peningkatan produktivitas dan daya saing non-komoditas untuk menghasilkan tabungan domestik yang lebih tinggi. Mandat kebijakan BI untuk stabilitas mata uang kemungkinan besar disebabkan oleh anggapan bahwa Indonesia merupakan negara dengan ekonomi dolarisasi dan volatilitas mata uang akan memiliki implikasi negatif."
(wed)
https://ift.tt/2W6XxFD
March 15, 2019 at 05:55PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Morgan Stanley: BI Turunkan Bunga Acuan Jadi 5,25% di Q3-2019"
Post a Comment