Search

Perlambatan Ekonomi Global Terus Tarik Harga Minyak ke Bawah

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah pada perdagangan Jumat pagi ini (22/3/2019) masih berada di zona merah akibat dari kekhawatiran penurunan permintaan ditengah perlambatan ekonomi global.

Hingga pukul 16:30 WIB, harga minyak Brent kontrak Mei terkoreksi 0,74% ke posisi US$ 67,36/barel, setelah melemah 0,93% pada perdagangan Kamis kemarin (21/3/2019).

Adapun jenis light sweet (WTI) kontrak Mei terkoreksi 0,7% ke level US$ 59,56/barel, setelah juga naik 0,25% kemarin.

Selama sepekan, harga Brent dan WTI masing-masing naik 0,3% dan 2,78% secara point-to-point. Sejak awal tahun, keduanya telah terdongkrak sekitar 28%.

"Pertumbuhan ekonomi global masih terus menjadi perhatian," ujar Sukrit Vijayakar, direktur konsultan energi Trifecta, mengutip Reuters.

Sinyal-sinyal perlambatan ekonomi memang sudah semakin terasa di sejumlah negara-negara Asia, Eropa, dan Amerika Utara.

Belum lama ini Jepang mengumumkan nilai ekspor periode Februari yang ternyata turun 1,2% ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya (YoY). Dalam laporan yang sama, Jepang juga mengumumkan impor minyak mentah periode Februari turun 2,8% YoY.

Sebelumnya, pertumbuhan harga rumah baru di China periode Februari juga tercatat merupakan yang paling lambat sejak 10 bulan terakhir. Pada awal tahun ini, pemerintah juga mengumumkan pertumbuhan ekonominya yang hanya sebesar 6,6% di tahun 2018, paling lambat sejak 1990.

Dari Benua Biru, awal bulan ini Presiden Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB) kembali memangkas prediksi pertumbuhan ekonomi Zona Euro tahun 2019 menjadi hanya sebesar 1,1%, dari yang semula 1,7%.

Hal tersebut semakin mempertegas sinyal-sinyal perlambatan ekonomi global yang sudah makin di depan mata.

Kala ekonomi melambat, maka pertumbuhan permintaan energi pun juga berpotensi terpangkas. Alhasil, keterserapan pasokan minyak di pasar global akan berkurang dan membuat keseimbangan fundamental (pasokan-permintaan) menjadi timpang.

Untungnya, rencana Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) bersama dengan sekutunya untuk mengurangi pasokan minyak sebesar 1,2 juta barel/hari dapat membuat kekhawatiran banjir pasokan dikurangi.

Terbukti sejak pertama kali bukti rencana tersebut berjalan, yaitu pada bulan Januari 2019), harga minyak terus menunjukkan tren peningkatan.

Apalagi beberapa waktu lalu Menteri Energi Arab Saudi, Khalid al-Falih juga telah mengatakan bahwa pertemuan OPEC yang sedianya direncanakan pada 17-18 April dibatalkan. Seharusnya dalam pertemuan tersebut arah kebijakan OPEC dan sekutunya (OPEC+) akan dibahas kembali. Namun karena batal, artinya kebijakan OPEC+ masih tetap, yaitu terus mempertahankan produksi minyak pada level yang rendah.

Saat ini, pelaku pasar masih menunggu bukti-bukti baru pengurangan produksi minyak ari OPEC+ atau negara lainnya. Bila terbukti ada penurunan produksi, harga minyak berpotensi meningkat lagi.

TIM RISET CNBC INDONESIA (taa/gus)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2Yh1QQg
March 23, 2019 at 12:40AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Perlambatan Ekonomi Global Terus Tarik Harga Minyak ke Bawah"

Post a Comment

Powered by Blogger.