Selama sepekan, harga CPO telah turun sebesar 2,92% secara point-to-point. Adapun sejak awal tahun, harga komoditas agrikultur andalan Indonesia dan Malaysia ini tercatat naik 0,19%.
Pelaku pasar memprediksi ekspor minyak sawit Malaysia periode Februari akan mengalami kontraksi 14% dibanding bulan Januari.
"Secara fundamental, pasar [minyak sawit] masih lemah. Kami tidak belum bisa melihat dari mana permintaan akan datang," ujar pialang yang berbasis di Kuala Lumpur, mengutip Reuters.
Data ekspor minyak sawit Malaysia akan dirilis hari Senin (11/3/2019) oleh Malaysian Palm Oil Board (MPOB).
Di sisi lain, harga minyak kedelai di bursa Chicago juga turun 0,3% pada akhir pekan lalu, yang ikut menarik harga CPO ke bawah.
TIM RISET CNBC INDONESIA (taa/hps)
https://ift.tt/2HnAWjO
March 11, 2019 at 03:36PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Permintaan Diprediksi Lesu, Harga CPO Kembali Terpeleset"
Post a Comment