Nasib IHSG senada dengan bursa saham utama kawasan Asia yang juga diterpa tekanan jual: indeks Nikkei melemah 2,01%, indeks Shanghai anjlok 4,4%, indeks Hang Seng terkoreksi 1,91%, indeks Straits Times terpangkas 1,03%, dan indeks Kospi turun 1,31%.
Satu sentimen pekan ini yakni rilisnya laporan keuangan dengan tenggat akhir Maret. Beberapa emiten sektor pertambangan batu bara juga sudah merilis laporan keuangan periode 2018.
Berikut rilis laporan keuangan emiten batu bara yang dirangkum oleh CNBC Indonesia.
1. Laba Bukit Asam di 2018 Capai Rp 5,02 T, Naik 12,23%
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) tahun lalu mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 12,23% secara year on year (YoY). Jumlah laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh menjadi Rp 5,02 triliun dari laba bersih perusahaan di periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 4,47 triliun.
Seperti dikutip dari laporan keuangan perusahaan, Senin (11/3/2019), laba tersebut dikantongi perusahaan dari pendapatan yang mengalami kenaikan menjadi Rp 21,16 triliun. Naik 8,71% dari pendapatan perusahaan di tahun 2017 yang senilai Rp 19,47 triliun.
2. Disokong Logam Timah, Laba TINS Naik 6% Jadi Rp 531 M
PT Timah Tbk (TINS) mencatatkan pertumbuhan laba bersih yang terbilang tipis sepanjang tahun lalu dari kinerja 2017 atau year on year (YoY). Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik sebesar 5,57% menjadi Rp 531,35 miliar, dari 2017 sebesar Rp 502,43 miliar.
Laba tersebut diperoleh dari pendapatan usaha perusahaan yang tumbuh 19,88% menjadi Rp 11,04 triliun dari sebelumnya Rp 9,21 triliun.
3. Laba Golden Energy 2018 Amblas 16% Jadi Rp 1,4 T
PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) membukukan kinerja kurang memuaskan pada 2018. Laba bersih merosot 16,10% menjadi US$ 89,77 juta atau setara dengan Rp 1,4 triliun (kurs Rp 14.200/US$) dari tahun sebelumnya US$ 117,72 juta atau Rp 1,67 triliun.
Padahal pada periode tersebut, pendapatan perseroan naik cukup signifikan 37,61% menjadi US$ 1,04 miliar dari sebelumnya US$ 759,45 miliar.
4. Laba Bersih Adaro Turun 13,5% Jadi Rp 5,8 T di 2018
PT Adaro Energy Tbk (ADRO) merilis laporan keuangan konsolidasi untuk kinerja selama 2018. Adaro mencatat penurunan laba bersih sebanyak 13,5% dibanding 2017.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, laba bersih Adaro di 2018 mencapai US$ 417 juta atau setara Rp 5,8 triliun. Laba tersebut turun 13,5% dibanding 2017 yang mencapai US$ 483 juta.
5. Laba 2018 Emiten Batu Bara ITMG Naik Tipis Jadi US$261 Juta
Produsen batu bara PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) membukukan laba bersih US$ 261,95 juta sepanjang tahun lalu, naik 3,69% dari kinerja tahun sebelumnya US$ 252,61 juta.
Meskipun meningkat secara tahunan, realisasi kinerja tersebut masih lebih rendah 1,68% di bawah prediksi konsensus pasar yang dikumpulkan Refinitiv. Peningkatan kinerja laba bersih tersebut didukung dari kenaikan pendapatan perseroan 18,82% menjadi US$ 2 miliar dari US$ 1,68 miliar pada perbandingan periode yang sama.
(tas)
https://ift.tt/2NSkedJ
March 11, 2019 at 03:40PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pilih Saham Apa? Cermati Dulu Kinerja 5 Emiten Batu Bara Ini"
Post a Comment