"Saya masuk dunia kerja, bisnis, kemudian jadi walikota [Solo]. Saya ingin sampaikan dalam Pemilu Wali Kota pada 2005, saya bukan orang terkenal di kota kecil Solo, kandidat ada 4 incumbent [petahana], ketua Kadin dan pengusaha terkenal, saya bukan orang terkenal," kata Jokowi.
Presiden pun menceritakan sejarah masa lalunya sebelum menjadi orang nomor satu di Indonesia. Bahkan dia juga merasakan apa yang dialami ketika warga-warga yang tinggal di bantaran sungai dipindahkan.
"Rumah kami di pinggir sungai dan pernah digusur pindah empat kali, Waktu saya ingat digusur dan enggak diganti rugi saat itu dan saya rasakan betul bagaimana sulitnya orang tua biayai sekolah sulitnya orang tua biayai sampai kuliah. Saya enggak tahu pontang pantingnya seperti apa, saya dimudahkan Allah dan bisa kuliah."
Jokowi menceritakan media dalam berpolitik saat ini terlalu umum yakni politikus ramai mengumpulkan masa di stadion besar, orasi, dan pulang mengitari kota. Tapi Jokowi punya cara yakni door to door.
"Saya lihat dunia berubah. Apa yang saya lakukan pintu ke pintu door to door. Dari pagi sampai malam itu saya lakukan [kampanye] di kota kecil dan hasilnya semua orang kaget saya menang meski menangnya tipis 37% kan menang jadi wali kota."
Pada awalnya, dia menegaskan sebetulnya hanya ingin fokus di bisnis, karena bukan berlatarbelakang politisi. Hanya saja, setiap hari datang masyarakat kepadanya sehingga Jokowi pun memberanikan diri.
"Yaudahlah setelah ini saya mau stop. Dan enggak mau keluar uang, enggak mau kampanye pilkada kedua karena saya tahu rakyat lihat dan rasakan program yang saya rasakan dan hasilnya dapat 91% saat itu."
Setelah itu Jokowi pun mendapat tarikan beberapa dukungan untuk maju ke Pilkada DKI Jakarta. "Kok ditarik ke Jakarta tahun 2012, orang Jakarta siapa yang kenal saya? Enggak ada. Saat itu saya tes saya masuk ke pasar enggak ada yang menyapa saya ke RT RW kampung enggak ada yang menyapa saya. Tapi saya yakini di Jakarta belum ada perubahan cara untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat.
Sebab itu, Jokowi pun melakukan cara lama dia di Solo dengan mendatangi penduduk, dari rumah ke rumah. "Waktu itu saya sama Pak Ahok [Basuki Tjahaja] sering kami lakukan door to door dan enggak ada calon lain yang lakukan cara itu."
Setelah itu, selama 2-3 bulan berikutnya orang Jakarta mulai kenal Jokowi. "Orang kaget saya periode pertama saya dan Pak Ahok menangkan 43% saat itu. Lho kok bisa, ya bisa saja. Kenapa tidak saya kerja dari pagi sampe subuh. Dan akhir ronde kedua saya jadi gubernur. Jadi gubernur. Terus tanggul Ratu Harhari jebol, Sudirman banjir. " (tas)
https://ift.tt/2HcPBio
March 11, 2019 at 03:17AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sambil Curhat, Jokowi Beberkan Tips Menang Saat di Solo dan DKI"
Post a Comment