
Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten perbankan milik Grup Djarum yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) kembali mencatatkan level harga saham tertingginya sepanjang masa (all time high) pada hari ini Rabu (18/12/2019) di Bursa Efek Indonesia.
Level harga tertinggi pada sesi I tersentuh pada pukul 11:24 WIB pada harga Rp 33.225/unit saham (+2,23%), menjadikan rekor tertinggi saham tersebut sejak perusahaan mencatatkan sahamnya di bursa pada 31 Mei 2000.
Pada penutupan sesi I penguatan sahamnya sedikit terkikis dan ditutup pada harga Rp 33.125/saham atau bertambah 625 poin (1,92%). Nilai transaksi perbankan yang fokus pada consumer banking tersebut mencapai 11,6 juta lembar senilai Rp 379 miliar, disertai beli bersih investor asing (net buy) senilai Rp 207 miliar.
Sejak awal tahun saham BCA telah terapresiasi 27,4%, unggul jauh dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang tumbuh 0,99% serta indeks sektor keuangan yang naik 13,78%.
Secara kapitalisasi pasar (market capitalization), saham BCA menjadi yang paling besar mencapai Rp 801,29 triliun, secara otomatis bobotnya menjadi yang paling berat terhadap IHSG hingga 11,26%.
Bank BCA sebelum krisis 1998 dimiliki oleh keluarga Salim dan sekarang dikuasai oleh keluarga Hartono, pemilik grup Djarum. Belakangan saham BBCA memang banyak diminati para pelaku pasar sebagai sarana investasi, termasuk investor asing yang membukukan net buy mencapai Rp 3,53 triliun sejak awal tahun di semua pasar.
Pada kuartal III 2019, laba konsolidasi BCA mencapai Rp 20,9 triliun atau naik 13% dibandingkan periode yang sama tahun 2018 yang sebesar Rp 18,5 triliun.
Perolehan laba didorong oleh pendapatan bunga bersih yang tumbuh 12,2% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 37,4 triliun dan pendapatan operasional lainnya yang tumbuh 19,3% menjadi Rp 15 triliun karena naiknya provisi dan komisi.
https://ift.tt/2PzjDQk
December 18, 2019 at 07:58PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Catatkan Rekor Tertinggi, Market Cap BCA Tembus Rp 800 T"
Post a Comment