Harga saham BNLI pada perdagangan sesi I tercatat menguat 5,16% ke level Rp 1.120/saham. Volume perdagangan mencapai 66,52 juta senilai Rp 73,69 miliar.
Dalam sepekan harga saham BNLI tercatat menguat 6,16% secara year-to-date naik 79%.
Standard Chartered awal pekan ini berencana melepas 44,56% saham BNLI. Seperti diberitakan Financial Times, Selasa (26/2/2019), diketahui bahwa StanChart berencana melepas kepemilikan di Bank Permata guna memberikan kesempatan bagi investor untuk membeli kembali saham tersebut.
Dalam sebuah wawancara dengan Financial Times (FT), CEO Standard Chartered Bank Group Bill Winters mengatakan rencana penjualan saham Bank Permata akan membebaskan modal perseroan untuk memberi imbal hasil kepada investor, melalui kemungkinan pembelian kembali saham (buyback) dan pendapatan dividen yang lebih tinggi, yakni naik dua kali lipat pada 2021 dari level saat ini sekitar 20 sen.
Foto: Kompetisi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand di Bursa Efek Indonesia, Senin (18/2/2019). kompetisi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
|
"Kami sudah memiliki anggaran investasi yang sehat untuk dimasukkan ke dalam rencana perusahaan. Dengan demikian, penambahan modal harus tersedia untuk pembelian kembali dalam jangka waktu yang relatif singkat," katanya kepada Financial Times, dikutip CNBC Indonesia, Selasa (26/2/2019).
Per akhir Desember 2018, pemegang saham Bank Permata yaitu, PT Astra International Tbk (ASII) sebanyak 44,56% atau sebanyak 12,50 miliar saham, kemudian StanChart 44,56% atau 12,50 miliar saham dan Masyarakat 10,88% atau 3,05 miliar.
Saksikan video mengenai akuisisi Bank Permata berikut ini.
(hps/prm)
https://ift.tt/2IJvXwi
March 01, 2019 at 07:13PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bakal Dijual Stanchart, Saham Permata Sudah Naik 79%"
Post a Comment