Search

Konsumsi China Masih Tinggi, Harga Batu Bara Melonjak 1,2%

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara Newcastle kontrak Maret di bursa berjangka ICE pada perdagangan Kamis kemarin (28/2/2019) melonjak 1,2% ke posisi US$ 96,05/metrik ton, setelah sebelumnya menguat 0,1% pada perdagangan hari sebelumnya.

Selama sepekan, harga batu bara naik 0,89% secara point-to-point, sedangkan sejak awal tahun masih tercatat amblas 5,88%.

Meningkatnya harga batu bara kuat dipengaruhi oleh sentimen positif yang datang dari China. Kemarin, Biro Statistik Nasional (National Beureau of Statistics/NBS) China mengumumkan bahwa konsumsi batu bara Negeri Panda pada 2018 masih bisa naik 1%, peningkatan secara beruntun dalam 2 tahun terakhir.


Dalam rilisnya, NBS juga mengatakan bahwa 59% dari total konsumsi energi di China berasal dari batu bara.

Pelaku pasar menjadi optimis karena ternyata permintaan energi China masih bisa tumbuh di tengah gejolak perang dagang dengan Amerika Serikat (AS) yang memanas tahun lalu. Bahkan karena perang dagang, ekonomi China melambat cukup parah yang ditandai dengan pertumbuhan ekonomi 2018 yang hanya sebesar 6,4% atau paling lambat sejak 1990.

Apalagi tahun ini optimisme damai dagang AS-China juga cukup tinggi. Artinya, permintaan energi, yang sebagian besar dari batu bara juga masih berpotensi tumbuh.

Sebagai informasi, China merupakan negara yang menguasai lebih dari separuh konsumsi batu bara dunia. Sudah tentu permintaan dari China memiliki porsi yang signifikan bagi keseimbangan fundamental di pasar global.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(taa/tas)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2TfNsIH
March 01, 2019 at 03:58PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Konsumsi China Masih Tinggi, Harga Batu Bara Melonjak 1,2%"

Post a Comment

Powered by Blogger.