Data Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga 1 Maret 2019, saham Astra bahkan dilego asing mencapai Rp 1,19 triliun dengan jumlah transaksi mencapai Rp 7,43 triliun dan volume 960,83 juta saham.
Adapun saham UNTR, anak usahanya yang bergerak di bisnis tambang dan alat berat, juga dilepas asing dalam sebulan terakhir mencapai Rp 729,97 miliar, dengan nilai transaksi mencapai Rp 4,11 triliun, dengan volume 156,49 juta saham. Kedua saham ini masuk dalam jajaran saham dengan penjualan asing teratas.
Dalam sebulan terakhir hingga penutupan sesi I pada 1 Maret ini, saham ASII minus 13% di level Rp 7.350/saham, dan saham UNTR laik 3,60%.
Tampaknya asing mulai merealisasikan keuntungan di tengah kinerja positif Astra. </span>Pada Kamis pekan ini, Grup Astra merilis laporan keuangan yang positif. Bahkan laba Astra International menembus rekor sepanjang sejarah perusahaan itu yang didirikan oleh William Soerjadjaja sejak tahun 1957.
Laba bersih ASII tembus Rp 21,67 triliun, naik 15% dibandingkan dengan laba periode yang sama tahun 2017 sebesar Rp 18,85 triliun.</span> Kenaikan laba bersih ini seiring dengan pendapatan perseroan yang naik hingga 16% menjadi Rp 239,21 triliun dari sebelumnya Rp 206,06 triliun, dengan pertumbuhan pendapatan pada hampir semua segmen bisnis, terutama dari segmen bisnis alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi, serta otomotif.
Adapun UNTR mencetak pertumbuhan laba bersih mencapai 50,28% sepanjang tahun lalu. Perusahaan meraup untung sampai dengan Rp 11,12 triliun dibanding dengan tahun lalu yang sebesar Rp 7,40 triliun.
Perusahaan mengantongi pendapatan sebesar Rp 84,62 triliun. Secara tahunan jumlah tersebut tumbuh 31,08% dari pendapatan di tahun sebelumnya yang senilai Rp 64,55 triliun.
Simak laju kinerja bisnis Astra International.
[Gambas:Video CNBC]
(hps)
https://ift.tt/2UebqRL
March 01, 2019 at 06:59PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sebulan, Asing Profit Taking Saham Astra Rp 1,19 T"
Post a Comment