Deputi Kepala BPS Yunita Rustanti menyebutkan terjadi deflasi di 69 kota dan inflasi di 13 kota. "Deflasi tertinggi terjadi di Merauke sebesar -2,11%. Deflasi terendah di Serang -0,02%," kata Yunita di Gedung BPS dalam konferensi pers, Jumat (01/03/2019).
Sementara itu, Inflasi tertinggi terjadi di Tual sebesar 2,98% dan inflasi terendah di Kendari sebesar 0,03%.
"Secara umum untuk deflasi tertinggi di Merauke karena penurunan harga sayuran, cabai. Sedangkan yang inflasi tertinggi di Tual karena kenaikkan harga sayuran khususnya bayam, dan ikan segar," jelas Yunita.
Sebelumnya, Yunita menyampaikan selain inflasi 0,08%. BPS mencatat inflasi year on year sebesar 2,57% di Februari 2019.
"Dari deflasi 0,08%, kelompok bahan makanan menyumbang deflasi -1,11%. Komoditas-nya daging ayam, cabe merah, telur ayam ras, cabe rawit, jeruk, wortel dan sebagainya" kata Yunita.
Angka tersebut tak jauh berbeda dengan konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan secara bulanan (month-to-month/MtM) terjadi deflasi tipis 0,05%. Kemudian secara tahunan (year-on-year/YoY) diramal ada inflasi 2,62%. Sementara inflasi inti tahunan adalah 3,055%. (hps/hps)
https://ift.tt/2TpRcqX
March 01, 2019 at 04:37PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "BPS: Deflasi Tertinggi di Marauke dan Inflasi Tertinggi di Tual"
Post a Comment