"Ke depan arah suku bunga akan lebih turun, kalau stabilitas ini kita jaga," tegas Perry.
Perry tak memungkiri, kebijakan moneter bank sentral saat ini diarahkan untuk menjaga stabilitas eksternal, agar tidak memberikan pengaruh buruk bagi perekonomian nasional.
Foto: Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo saat berdiskusi dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2019. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
|
BI mengambil stance kebijakan moneter hawkish tahun lalu demi menjaga agar pasar dan aset-aset keuangan Indonesia tetap menarik di tengah stance Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve yang menaikkan bunga acuannya hingga empat kali.
Namun, dalam Rapat Dewan Gubernur BI pekan lalu, bank sentral menanggalkan kata hawkish dan mengatakan berfokus untuk menjaga kestabilan eksternal.
"Kami akan memonitor setiap bulan, dan kami akan terus lakukan sambil melakukan pengelolaan stabilitas melalui jalur likuiditas," jelasnya.
Mantan Deputi Gubernur BI itu pun menegaskan sama sekali tak menutup peluang menurunkan bunga acuan, meskipun dalam beberapa bulan terakhir menaikkan bunga sebanyak 7 kali.
"Suku bunga sudah hampir mencapai puncaknya," kata Perry yang mengisyaratkan ruang bagi bank sentral menaikkan bunga telah tertutup.
Di sisi lain, bank sentral pun menjamin ketersediaan likuiditas di perbankan. Sehingga, menurut Perry, tak ada alasan bagi perbankan nasional untuk menaikkan suku bunga kredit
"Kami pastikan likuditas lebih dari cukup. Kami akan koordinasi dengan OJK [Otoritas Jasa Keuangan]. Kalau bunga [BI] memang masih kita arahkan stabilitas. Tapi kalau likuiditas, lebih dari cukup," tegasnya.
"Kami pastikan likuiditas lebih dari cukup supaya Pak Jahja [Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja] dan kawan-kawan tidak menaikkan bunga kreditlah. Itu adalah konteksnya begitu. Kalau kurang, bilang saya," lanjut Perry.
Simak video keyakinan BI terkait nilai tukar rupiah di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC] (miq/miq)
https://ift.tt/2IXkmtJ
March 01, 2019 at 04:35PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ketika Bos BI tak Ragu Lagi Menurunkan Bunga Acuan"
Post a Comment