Rilis data ekonomi China yang terbilang oke membuat bursa saham China dan Hong Kong mampu mengawali hari di zona hijau. Pada pagi hari ini, Manufacturing PMI periode Februari 2019 versi Caixin diumumkan di level 49,9.
Sejatinya, angka di bawah 50 menunjukkan bahwa aktivitas manufaktur mengawali kontraksi jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Namun, kontraksi yang terjadi tak sedalam ekspektasi pelaku pasar. Melansir Trading Economics, konsensus untuk data tersebut berada di level 48,5.
Rilis data ini sudah cukup untuk mendorong investor melakukan aksi beli di pasar saham, terlepas dari nasib damai dagang AS-China yang masih penuh tanda tanya.
Berbicara di hadapan House Ways and Means Committee, Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer menyatakan bahwa sebuah negosiasi tidak akan begitu saja mengubah hubungan dagang AS-China.
"Kenyataannya adalah ini menjadi tantangan yang berlangsung dalam waktu yang sangat lama. Saya tidak cukup bodoh untuk percaya satu negosiasi bisa mengubahnya," kata Lighthizer, mengutip Reuters.
Apabila AS-China sampai batal mencapai kesepakatan damai dagang, lanjut Lighthizer, maka dirinya tidak akan segan untuk kembali menaikkan bea masuk. Sebab bea masuk adalah satu-satunya alat untuk menekan China agar melakukan reformasi struktural.
"Jika ada ketidaksepakatan, maka AS akan bertindak proporsional," tegasnya.
Sebagai informasi, reformasi struktural yang dimaksud oleh Lighthizer adalah mengneai pemaksaan transfer teknologi terhadap perusahaan asal AS yang menjalankan bisnisnya di China. Ada juga permasalahan manipulasi kurs untuk mendongkrak kinerja ekspor.
Pada hari ini, tidak ada data ekonomi Hong Kong yang dijadwalkan untuk dirilis.
TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/hps)
https://ift.tt/2IHIArK
March 01, 2019 at 03:54PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Data Ekonomi China Oke, Indeks Shanghai Dibuka Naik 0,46%"
Post a Comment