Pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berakhir lebih cepat dari yang dijadwalkan dan tanpa kesepakatan apapun. Kebuntuan itu bersumber pada persoalan pencabutan sanksi dan denuklirisasi.
Moon selama ini telah menjadi pendukung aktif bagi upaya untuk mengakhiri konfrontasi di Semenanjung Korea. Ia telah tiga kali bertemu Kim tahun lalu dan mencoba memfasilitasi negosiasi nuklirnya dengan AS.
"Pemerintahan saya akan berkomunikasi dan bekerja sama dengan Amerika Serikat dan Korea Utara untuk membantu perundingan mereka mencapai penyelesaian penuh dengan cara apapun," kata Moon dalam pidato di Seoul, Korea Selatan, dilansir dari Reuters.
Foto: Presiden Korea Selatan Moon Jae-in bertemu Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (Korea Summit Press Pool/Pool via Reuters)
|
Moon juga mengatakan negaranya akan berkonsultasi dengan AS mengenai langkah-langkah untuk melanjutkan proyek bersama dengan Korea Utara termasuk pengembangan pariwisata di Gunung Kumgang dan komplek industri di Kaesong, Korea Utara.
Pembicaraan antara Trump dan Kim berakhir tanpa kesepakatan apapun setelah kedua belah pihak gagal menjembatani perbedaan terkait pencabutan sanksi dan denuklirisasi.
Trump mengatakan Korea Utara ingin seluruh sanksi dicabut, tapi hanya bersedia melakukan denuklirisasi di bagian-bagian tertentu. Sementara AS menolak tawaran itu.
Di kesempatan berbeda, Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho mengatakan negaranya telah mengajukan usulan yang realistis dalam pertemuan tingkat tinggi dengan Amerika Serikat (AS).
Usulan tersebut termasuk membongkar kompleks nuklirnya di Yongbyon sebagai imbalan atas pencabutan sebagian sanksi.
Saksikan video pernyataan Menlu Korea Utara berikut ini.
[Gambas:Video CNBC]
(hps)
https://ift.tt/2XrJVWZ
March 01, 2019 at 07:52PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Diskusi Trump-Kim Buntu, Korea Selatan Tawarkan Bantuan"
Post a Comment