"Itu kan pandangan, terserah saja. Tapi bagaimana target-target itu dapat tercapai atau tidak. Yang pertama target satu juta rumah Alhamdulillah sampai Desember 2018 sudah tercapai," ungkapnya dalam sebuah diskusi di Jakarta, Selasa (5/3/2019).
Dalam paparannya, Arif mengutip data Kementerian PUPR per 3 Desember 2018. Dari data itu disebutkan Jokowi telah membangun 1.076.856 rumah yang meliputi 729.876 rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan 346.980 rumah non-MBR.
Dia juga menegaskan, dengan dileburkannya Kementerian Perumahan ke Kementerian PUPR, bukan berarti fungsinya berkurang. Sebaliknya, pembentukan Kementerian PUPR merupakan sebuah integrasi untuk mencegah ego sektoral.
"Perumahan membutuhkan air bersih. Kemudian membutuhkan konsistensi penerapan tata ruang, infrastruktur jalan, listrik dan sebagainya. Apa yang dilakukan oleh pemerintah bukan soal persoalan kelembagaannya yang paling utama. Tapi program itu bisa dirasakan oleh masyarakat cepat dan nyata," tandasnya.
Foto: Ilustrasi Rumah Bersubsidi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
|
Menurutnya, penyediaan perumahan rakyat merupakan bagian dari kehadiran negara untuk menyediakan infrastruktur dasar. Bukan hanya rumah, tetapi harus berupa sebuah hunian yang layak.
"Pemerintah sampai dengan saat ini sudah melakukan berbagai macam program dalam rangka untuk penyediaan perumahan itu. Jadi sifatnya bukan landed house tapi ada juga yang bertingkat gitu," urainya.
Simak video terkait perumahan di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC] (miq/miq)
https://ift.tt/2HiuryH
March 05, 2019 at 09:55PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "BPN Sebut Kiamat, Tim Jokowi Pamer Program Sejuta Rumah"
Post a Comment