"Kita inginnya semuanya bergerak ke depan. Semua lini berikan kontribusi, baik yang korporasi maupun yang komersial. Karena portfolio terbesar kita banyak di komersil ya kita inginnya komersial yang bergerak naik," kata Presiden Direktur Panin Bank, Herwidayatmo, di Kantor Pusat Bank Panin, Selasa (5/3/2019).
Besaran target pertumbuhan kredit tahun ini tidak jauh berbeda dengan pertumbuhan kredit Bank Panin tahun 2018. Hal ini, kata Herwidayatmo, disebabkan kondisi ekonomi dan tahun politik yang membuat perusahaan lebih konservatif.
"Ya kan tahun politik, realistis saja lah. Kita tahun politik orang pada ngerem semuanya. Kita ini kan megikuti gejolak pasar makro," tuturnya.
Foto: Ist
|
Kredit macet atau non-performing loan (NPL) Bank Panin saat ini masih di bawah 3%. tahun ini Bank Panin menargetkan NPL bisa turun lebih rendah dari angka itu. Hampir seluruh sektor menyumbang NPL yakni ritel, komersial atau korporasi.
"Kita targetkan lebih turun lagi. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sih minta di sekitar 2% gross. Kalau net kita kecil di bawah 0,6%," tambahnya.
Adapun hingga akhir 2018 Bank Panin menyalurkan Rp 151,56 triliun kredit atau tumbuh 8,06% (yoy) dibanding 2017 sebesar Rp 140,26 triliun. Pertumbuhan kredit itu ditopang dari segmen ritel dan komersial yang ambil porsi 58% dari total kredit. Sementara, sisa 42% berasal dari segmen korporasi.
Dana pihak ketiga (DPK) Bank Panin mengalami penurunan 5,5% (yoy) dimana pada 2018 terhimpun Rp137,69 triliun, sedangkan pada 2017 senilai Rp 145,67 triliun.
"Kalau kredit lagi lesu tukang cari dana juga kita rem. Kalau kita tidak rem cari dananya nanti buat apa nyimpan dana gede-gede kreditnya masih perkembangannya berat." tandasnya.
(dru/dru)
https://ift.tt/2tPXpOt
March 05, 2019 at 09:58PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tahun Politik, Kredit Bank Panin Tak Sampai Double Digit"
Post a Comment