"Kita harus sepenuhnya siap untuk menghadapi perjuangan yang berat," kata Li kepada delegasi yang mencapai 3.000 perwakilan.
"Kesulitan yang kita hadapi tidak boleh diremehkan, kepercayaan diri kita tidak boleh dilemahkan, dan energi yang kita bawa ke pekerjaan kita tidak boleh berkurang," ujarnya seperti dilansir dari CNBC International.
Pertemuan tahun ini terjadi di tengah ketegangan perdagangan dengan mitra dagang terbesarnya, Amerika Serikat (AS). Perang dagang itu telah memberikan tekanan besar pada ekonomi dan pasar keuangan China.
Li memperingatkan bahwa akan ada risiko yang lebih besar ke depan untuk ekonomi terbesar kedua di dunia itu.
"Analisis penuh dari perkembangan di dalam dan di luar China menunjukkan bahwa dalam mengejar pembangunan tahun ini, kita akan menghadapi lingkungan yang lebih serius dan lebih rumit serta risiko dan tantangan, dapat diprediksi dan sebaliknya, yang lebih besar dalam hal jumlah dan ukuran," kata Li.
Dalam kesempatan itu, Li menyampaikan target pertumbuhan ekonomi China yang lebih lemah dari tahun lalu.
Pemerintah menargetkan ekonomi terbesar kedua di dunia itu untuk tumbuh dalam kisaran 6%-6,5% di 2019, lebih lemah dari target 6,5% tahun lalu. China mencatatkan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) 6,6% di 2018, laju terlemahnya sejak 1990.
Foto: Infografis/infografis pdb china 2018 tumbuh paling rendah sejak 1990/Aristya Rahadian Krisabella
|
PDB tahun lalu tumbuh pada laju paling lambat sejak 1990 karena perang dagang dan perubahan kebijakan Beijing yang menyebabkan naiknya biaya pinjaman perusahaan dan mengganggu investasi.
Kampanye jangka panjang untuk mengurangi polusi dan industri bernilai rendah juga memperlambat sektor manufaktur China yang besar.
Saksikan video mengenai perlambatan ekonomi China berikut ini.
(prm)
https://ift.tt/2TyYybC
March 05, 2019 at 10:51PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Cuma Targetkan Pertumbuhan 6%, Ekonomi China Makin Sulit"
Post a Comment