Search

Data Perdagangan Dorong Harga Obligasi RI

Kondisi global diwarnai oleh sentimen positif dari perkembangan terakhir Brexit yang positif setelah proses voting memenangkan May dalam penentuan kampanye Brexit selanjutnya, serta data neraca perdagangan pemerintahan yang positif pagi ini. 

Naiknya harga surat utang negara (SUN) itu tidak senada dengan koreksi yang terjadi di pasar surat utang pemerintah negara berkembang yang lain.  

 

Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang di pasar sekunder. Yield juga lebih umum dijadikan acuan transaksi obligasi dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka. 

SUN adalah surat berharga negara (SBN) konvensional rupiah yang perdagangannya paling ramai di pasar domestik, sehingga dapat mencerminkan kondisi pasar obligasi secara umum. 

Keempat seri yang menjadi acuan itu adalah FR0063 bertenor 5 tahun, FR0064 bertenor 10 tahun, FR0065 bertenor 15 tahun, dan FR0075 bertenor 30 tahun. 

Seri acuan yang paling menguat adalah FR0068 yang bertenor 15 tahun dengan penurunan yield 6,1 basis poin (bps) menjadi 8,14%. Besaran 100 bps setara dengan 1%.  

Data neraca perdagangan Februari yang diumumkan pagi ini menunjukkan adanya surplus US$ 330 juta, di mana eskpor dicatatkan US$ 12,53 miliar dan impor US$ 12,2 miliar.

Yield Obligasi Negara Acuan 15 Mar 2019   

Seri Jatuh tempo Yield 14 Mar 2019 (%) Yield 15 Mar 2019 (%) Selisih (basis poin) Yield wajar IBPA 14 Mar'19
FR0077 5 tahun 7.434 7.396 -3.80 7.3658
FR0078 10 tahun 7.837 7.825 -1.20 7.8104
FR0068 15 tahun 8.21 8.149 -6.10 8.1471
FR0079 20 tahun 8.311 8.274 -3.70 8.2453
Avg movement -3.70
Sumber: Refinitiv  

Terkait dengan pasar US Treasury, saat ini masih terjadi inversi pada tenor 2 tahun-5 tahun, dan inversi yang sempat terjadi pada 3 tahun-5 tahun sudah tidak terjadi lagi. 

Inversi adalah kondisi lebih tingginya yield seri lebih pendek dibanding yield seri lebih panjang. 

Inversi tersebut membentuk kurva yield terbalik (inverted yield curve), yang menjadi cerminan investor yang lebih meminati US Treasury seri panjang dibanding yang pendek karena menilai akan terjadi kontraksi jangka pendek, sekaligus indikator adanya potensi tekanan ekonomi bahkan hingga krisis.

Yield US Treasury Acuan 15 Mar 2019  

Seri Benchmark Yield 14 Mar 2019 (%) Yield 15 Mar 2019 (%) Selisih (Inversi) Satuan Inversi
UST BILL 2019 3 Bulan 2.452 2.448 3 bulan-5 tahun 1.4
UST 2020 2 Tahun 2.461 2.469 2 tahun-5 tahun 3.5
UST 2021 3 Tahun 2.418 2.424 3 tahun-5 tahun -1
UST 2023 5 Tahun 2.43 2.434 3 bulan-10 tahun -18.6
UST 2028 10 Tahun 2.63 2.634 2 tahun-10 tahun -16.5
Sumber: Refinitiv  

Terkait dengan porsi investor di pasar SBN, data terakhir menunjukkan investor asing menggenggam Rp 937,79 triliun SBN, atau 38,06% dari total beredar Rp 2.463 triliun berdasarkan data per 12 Maret.  

Angka kepemilikan masih positif Rp 44,54 triliun dibanding posisi akhir Desember Rp 893,25 triliun, sehingga persentasenya masih naik dari 37,71% pada periode yang sama. 

Penguatan di pasar surat utang hari ini juga terjadi di pasar ekuitas, sedangkan rupiah di pasar valas masih melemah 0,23% menjadi Rp 14.295 per dolar AS.  

Dari pasar surat utang negara berkembang, mayoritas melemah dan yang menguat hanya di China, Rusia, dan Afsel. 

Di negara maju, mayoritas koreksi dan penguatan hanya dialami pasar OAT Perancis dan pasar bund Jerman. 

Hal tersebut menunjukkan pasar ekuitas di negara maju masih menguat dan menunjukkan investor sedang meminati instrumen investasi berisiko.

Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Negara Maju & Berkembang  

Negara Yield 14 Mar 2019 (%) Yield 15 Mar 2019 (%) Selisih (basis poin)
Brasil 8.75 8.845 9.50
China 3.164 3.163 -0.10
Jerman 0.086 0.082 -0.40
Perancis 0.472 0.468 -0.40
Inggris 1.222 1.225 0.30
India 7.548 7.553 0.50
Jepang -0.042 -0.041 0.10
Malaysia 3.84 3.853 1.30
Filipina 6.234 6.247 1.30
Rusia 8.47 8.46 -1.00
Singapura 2.214 2.218 0.40
Thailand 2.55 2.57 2.00
Amerika Serikat 2.63 2.634 0.40
Afrika Selatan 8.76 8.755 -0.50
Sumber: Refinitiv  

TIM RISET CNBC INDONESIA (irv/hps)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2TQCppr
March 15, 2019 at 05:28PM

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Data Perdagangan Dorong Harga Obligasi RI"

Post a Comment

Powered by Blogger.