Dia menegaskan, kebijakan ganjil-genap di sejumlah jalan yang saat ini berlaku, tidak bisa terus-terusan dijalankan sebagai solusi mengurai kemacetan. Jika tidak ada terobosan baru, menurutnya, kondisi lalu lintas di DKI Jakarta jadi kian parah.
"Saya sudah mengatakan dulu kan bahwa kebijakan kita ganjil-genap itu nggak bisa bertahan lama. Paling lama setahun, oleh karena itu kita menyiapkan kebijakan baru," ungkapnya ketika ditemui di Menara Kadin, Jakarta, Rabu (20/3/2019).
Terlebih, dalam waktu dekat bakal beroperasi MRT dan LRT Jakarta yang kian melengkapi angkutan massal di DKI. Keberadaan MRT dan MRT ini nantinya jika tidak dibarengi dengan peralihan budaya dari menggunakan kendaraan pribadi ke angkutan massal, akan menjadi persoalan baru.
"Oleh karena itu kita mulai dari sekarang merubah life style. Nah maka ERP menjadi penting. ERP perlu harus dilaksanakan tahun ini. Yang sudah mendesak itu kan lintas Sudirman-Thamrin. Orang sudah nggak boleh komplain lagi dong. Ada Transjakarta, apalagi ada MRT," ungkapnya.
![]() |
Meski demikian, dia menjelaskan, penerapan ERP di kawasan Sudirman-Thamrin sepenuhnya menjadi wewenang Pemprov DKI Jakarta.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sudah menerbitkan Keputusan Gubernur bernomor 36 Tahun 2019 yang ditandatangani Januari 2019 lalu, untuk membentuk aturan khusus mengenai ERP.
"Nanti saya koordinasikan dengan pemprov. Kemarin di ratas (rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo) juga disampaikan ERP menjadi penting," tandasnya.
Dia menambahkan, sejauh ini efektivitas kinerja dari kebijakan ganjil-genap dalam mengurangi kemacetan sudah berkurang hingga 10%. Angka ini merosot dibandingkan pelaksanaan awal pada gelaran Asian Games 2018 silam.
Simak video terkait kemacetan Jakarta di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC] (miq/miq)
https://ift.tt/2JqU5E3
March 21, 2019 at 12:26AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ganjil-Genap Dihapus, Lewat Thamrin-Sudirman Harus Bayar?"
Post a Comment