
Informasi ini </span>tertuang dalam pemeringkatan yang dikeluarkan lembaga pemeringkat global Fitch Ratings dalam riset hari ini, Rabu (20/3/2019) yang memberi peringkat ekspektasi BBB-(EXP).
Peringkat BBB- menunjukkan bahwa ekspektasi risiko gagal bayar (default) saat ini rendah. Kapasitas keuangan untuk memenuhi kewajiban juga dianggap memadai, dengan catatan ada risiko kondisi bisnis atau ekonomi yang berpotensi bisa merusak kapasitas ini.
Fitch Ratings juga menyatakan obligasi 'hijau' itu akan diterbitkan tanpa jaminan dan bertenor 5 tahun.
"Dana dari penerbitan obligasi akan digunakan BRI untuk mendanai atau mendanai kembali (refinancing) proyek yang masuk dalam kerangka obligasi berkesinambungan," ujar Tim Roche, Senior Director Fitch Ratings Australia Pty Ltd, dalam risetnya.
Sustainable bond memiliki definisi umum sebagai efek utang yang dananya akan digunakan untuk mendanai proyek ramah lingkungan atau menguntungkan publik secara sosial-ekonomi.
Sebelumnya, diberitakan BRI bersama dua bank BUMN lain yaitu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) berniat menerbitkan obligasi dolar AS untuk menambah amunisi dana.
BRI diberitakan menyiapkan penerbitan hingga US$ 500 juta (setara Rp 7,09 triliun), BMRI sampai US$ 1 miliar (setara Rp 14,18 triliun), dan BTN US$ 300 juta (setara Rp 4,25 triliun).
Pada 17 Desember 2018, Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo kepada CNBC Indonesia mengatakan perseroan memang menjajaki penerbitan obligasi global, tepatnya green bond.
"Ini adalah hal baru karena kita sudah didorong. Biasanya para investor asing ingin melihat emiten-emiten Indonesia lebih kepada sustainable finance. Satu di antaranya itu adalah global bond tadi," jelas Haru.
Pada perdagangan Rabu ini, harga saham BBRI ditutup turun 0,25% menjadi Rp 3.980/saham dan membentuk kapitalisasi pasar Rp 486 triliun.
Pergerakan harga sahamnya baru menyentuh level tertinggi sepanjang sejarah pada Rp 4.050/saham pada perdagangan kemarin (19/3/19), meskipun ditutup pada Rp 3.990/saham.
Level tertinggi itu tidak memperhitungkan pemecahan nilai (stock split) saham perseroan yang pernah terjadi dua kali yaitu pada 2011 dan 2017.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/tas)
https://ift.tt/2OeW7pD
March 21, 2019 at 12:33AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Risiko Rendah, Sustainable Bond Bank BRI Diganjar Rating BBB-"
Post a Comment