
Pelaku pasar grogi menantikan rilis pembacaan akhir untuk angka pertumbuhan ekonomi AS periode kuartal-IV 2018. Rilis data ini menjadi penting karena akan menunjukkan kekuatan ekonomi AS di saat musim liburan, di mana konsumsi masyarakat yang menyumbang lebih dari 50% perekonomian sedang tinggi-tingginya. Konsensus untuk data ini berada di level 2,4% (QoQ annualized), seperti dilansir dari Forex Factory.
Kalau sampai pertumbuhan ekonomi AS berada di bawah ekspektasi, maka kekhawatiran mengenai datangnya resesi akan menjadi semakin besar.
Saat ini saja, pelaku pasar sudah kian yakin bahwa AS akan masuk ke dalam jurang resesi. Hal tersebut dapat dilihat dari imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor 3 bulan yang semakin meninggalkan tenor 10 tahun. Pada perdagangan hari ini, yield tenor 3 bulan berada di level 2,4403%, sementara untuk tenor 10 tahun berada di level 2,3805%; ada selisih sebesar 5,98 bps.
Semakin tingginya selisih antara yield tenor 3 bulan dan 10 tahun menunjukkan bahwa pelaku pasar melihat risiko yang semakin tinggi dalam jangka waktu dekat.
Sebagai informasi, resesi merupakan penurunan aktivitas ekonomi yang sangat signifikan yang berlangsung selama lebih dari beberapa bulan, seperti dilansir dari Investopedia. Sebuah perekonomian bisa dikatakan mengalami resesi jika pertumbuhan ekonominya negatif selama dua kuartal berturut-turut.
Selain angka pertumbuhan ekonomi, pelaku pasar akan mencermati pernyataan dari Wakil Gubernur The Federal Reserve Richard Clarida yang dijadwalkan berpartisipasi dalam diskusi panel bertema "Global Shocks and the U.S. Economy" di Paris, Prancis.
Pelaku pasar akan mencari petunjuk terbaru dari Clarida terkait dengan arah kebijakan suku bunga acuan The Fed ke depannya. Di tengah risiko resesi yang sedang dihadapi oleh perekonomian AS, tentulah pernyataan bernada dovish yang ditunggu-tunggu oleh pelaku pasar.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/roy)
https://ift.tt/2HThrjs
March 29, 2019 at 02:54AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Nantikan Rilis Pertumbuhan Ekonomi AS, Wall Street Akan Jatuh"
Post a Comment