Dalam pidato kebangsaannya di Semarang, Jumat lalu, Prabowo sudah menyinggung lagi soal swasembada pangan RI yang masih jauh dari harapan. Terutama soal beras, Prabowo bahkan menyebut beras RI termasuk mahal di dunia.
"Beras di Indonesia jadi salah satu tertinggi di dunia. Demikian daging juga tertinggi di dunia. Daging ayam tertinggi di dunia. Salah satu yang tertinggi di dunia. Perjuangan kami adalah untuk kita perbaiki keadaan ini dengan segera," kata Prabowo dikutip dari detikcom, Kamis (14/2/2019).
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Mohammad Faisal menilai masalah data pangan bisa menjadi kelemahan pasangan calon Presiden Joko Widodo dan Ma'ruf Amin saat debat putaran kedua pada 17 Februari mendatang.
Menurutnya, pasangan calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno bisa mengkritik data pangan yang dikelola pemerintahan kabinet kerja pada debat pilpres kedua mendatang. Pasalnya, data yang ada masih tidak tercatat dengan baik.
Impor beras kerap jadi polemik. Pemerintah memutuskan untuk melakukan impor beras sebesar 2 juta di 2018 saat data kementan menunjukkan surplus. Menteri Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan harga beras mulai mengalami kenaikan sejak kuartai III 2017. Stok Bulog ketika itu hanya 978 ribu ton atau jauh dari jumlah ideal dua juta ton.
Namun, perdebatan menghangat dalam rapat karena ada klaim surplus produksi. Darmin pun menggelar rapat pada 15 Januari 2018. Waktu itu, stok berkurang menjadi 903 ribu ton. Itu artinya, dalam 10 hari, stok beras berkurang 75 ribu ton. Mengapa demikian? Sebab, pemerintah harus menggelar operasi pasar untuk menekan kenaikan harga.
Foto: Infografis/Beras Termahal/Edward Ricardo
|
Menurut dia, ada yang pihak yang mengklaim produksi beras selama tiga bulan mencapai 17,7 juta ton. Jumlah itu banyak, namun stok Bulog hanya 903 ribu ton. Oleh karena itu, pemerintah memutuskan mengimpor 500 ribu ton beras.
Pemerintah kemudian kembali menggelar rapat pada 19 Maret 2018. Saat itu, stok Bulog tinggal 590 ribu ton. Stok tidak bertambah karena impor 500 ribu ton pada Januari tidak masuk.
Alasannya, negara eksportir juga melakukan panen pada Maret. Persiapan ekspor pun membutuhkan waktu lama. Bulog memiliki standar tersendiri.
Kemudian, lanjut Darmin, pada 28 Maret, pemerintah kembali menggelar rapat. Waktu panen raya sudah hampir berakhir. Stok Bulog sedikit meningkat menjadi 649 ribu ton. Oleh karena itu, pemerintah memutuskan mengimpor 1 juta ton lagi. Harga beras medium pun turun menjadi Rp 11.036/kg.
Kemudian pada rapat terbaru pekan ketiga Agustus lalu, stok Bulog 2,2 juta ton. Namun, menurut Darmin, jumlah itu sudah termasuk impor meski belum semuanya masuk.
Ekonom senior Faisal Basri menjelaskan, jumlah impor beras 2018 ini menurut Faisal melonjak dibandingkan 2017, dan merupakan impor beras terbesar sepanjang era Jokowi-JK.
Ombudsman RI mencatat total impor beras dalam kurun waktu 4 tahun (2015-2018) di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengalami penurunan dibanding periode sebelumnya (2010-2014). Tercatat 4 tahun terakhir Indonesia mengimpor beras sebesar 4,7 juta ton dan periode 2010-2014 mencapai 6,5 juta ton.
Ombudsman menilai, harga beras relatif terjaga pada 2016 hingga pertengahan 2017. Ini terjadi karena Pemerintah memanfaatkan kontrak impor beras pada tahun 2015 yang sebesar 1,28 juta ton di tahun 2016.
Kemudian, di tahun 2017 pemerintah berusaha untuk tidak melakukan impor beras dengan asumsi surplus yang berlimpah.
Saksikan video soal data impor beras RI di bawah ini, Presiden Joko Widodo juaranya!
[Gambas:Video CNBC]
(gus)
http://bit.ly/2SSYMKC
February 17, 2019 at 06:34PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Senjata Prabowo Hajar Jokowi di Debat Capres: Impor Beras!"
Post a Comment