Search

Trans Jawa Sampai Freeport, Ini 5 Senjata Debat Capres Jokowi

Jakarta, CNBC Indonesia- Debat Pilpres putaran dua akan berlangsung di Hotel Sultan, Jakarta, malam ini. Tema yang diusung adalah energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam, dan lingkungan hidup.

Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin yakin tema ini bisa dimenangkan oleh kubu petahana. "Secara substansi, tema debat yang kedua ini sangat 'Jokowi banget'. Pak Jokowi sangat menguasai tema debat infrastruktur, pangan, energi, sumber daya alam dan lingkungan. Tema-tema debat itu sangat dikuasai Pak Jokowi," ujar juru bicara TKN Ace Hasan Syadzily, dikutip dari Detik News, Minggu (18/2/2019). 


Lantas apa saja kiranya proyek-proyek yang akan dijadikan senjata pamungkas Jokowi di debat nanti malam? Berikut rangkuman CNBC Indonesia;

Sektor Energi
Untuk sektor energi, 3 peristiwa besar terjadi di 2018 yakni beralihnya tambang-tambang migas maupun mineral raksasa ke tangan ibu pertiwi. Yakni, mulai dari beralihnya Blok Mahakam, Blok Rokan, hingga akuisisi 51% saham PT Freeport Indonesia.

1. RI Kuasai Freeport
Mendekati akhir tahun, peristiwa bersejarah terjadi. Kembalinya kekayaan negara dari Tambang Grasberg di Papua menjadi kado istimewa dari Kepala Negara. Dengan usaha yang tidak mudah, akhirnya divestasi saham PT Freeport Indonesia menjadi 51% milik negara terealisasilah sudah.

"Hari ini merupakan momen yang bersejarah, setelah Freeport beroperasi di Indonesia sejak 1973. Dan kepemilikan mayoritas ini kita gunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. 51,2% sudah beralih ke PT Inalum (Persero) dan sudah lunas dibayar," ujar Jokowi saat konferensi pers di Istana Negara, Jumat (21/12/2018). 

Penandatanganan ini dilakukan persama sejumlah menteri, CEO Freeport McMoran Richard Adkerson, dan Direktur Utama PT Inalum (Persero) Budi Gunadi Sadikin, Jumat (21/12/2018). 

Indonesia mengakuisisi PT Freeport Indonesia lewat holding BUMN Pertambangan, PT Inalum (Persero) dengan nilai mencapai US$ 3,85 miliar atau setara Rp 55,8 triliun. Untuk membeli 51% saham PT Freeport Indonesia ini, Inalum menerbitkan surat utang global senilai US$ 4 miliar, salah satu nilai terbesar sepanjang sejarah RI

Dengan kesepakatan di atas, Indonesia kini memiliki kendali atas cadangan terbukti dan terkira di lapangan PTFI yang secara kasar bernilai Rp 2.400 triliun, yang terdiri dari 38,6 miliar pound tembaga, 33,8 juta ounce emas, dan 156,2 juta ounce perak.

Saksikan video Jonan blak-blakan soal Freeport dan Rokan di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]

2.Blok Raksasa Rokan Kini di Tangan Pertamina
Pencapaian besar lainnya di era Presiden Joko Widodo di tahun ini untuk sektor energi yakni blok Rokan dan Mahakam yang kini dikelola oleh PT Pertamina (Persero).

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar memutuskan Pertamina duduk sebagai operator di blok Rokan. Pertamina akan mengambil alih blok yang saat ini masih dikelola oleh Chevron ini, setelah 2021, hingga 20 tahun mendatang. 

"Pemerintah lewat Menteri ESDM menetapkan pengelolaan blok Rokan mulai tahun 2021 selama 20 tahun ke depan akan diberikan kepada Pertamina" ujar Arcandra di Kementerian ESDM, Selasa (31/7/2018).

Sebagaimana diketahui, blok Rokan kini adalah blok tersubur kedua Indonesia. Berdasarkan data dari Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) tercatat produksi minyak di blok Rokan mencapai 190 ribu BOPD, dan produksi gas-nya sebesar 24,26 MMSCFD.

Trans Jawa Sampai Freeport, Ini 5 Senjata Debat Capres JokowiFoto: Aristya Rahadian Krisabella

3.Dibuka dengan Menguasai Mahakam
Sedangkan, soal blok Mahakam, Presiden Jokowi menegaskan blok ini sepenuhnya diberikan ke Pertamina. Pernyataan tersebut disampaikan Jokowi pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) Tahun 2018, di Auditorium Tilangga, Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT). Jokowi mengatakan Blok Mahakam akhirnya kembali ke pelukan Ibu Pertiwi setelah 50 tahun dikelola asing. 

"Saya serahkan kepada Pertamina. Dulu kita satu persen saja enggak punya saham di situ, sekarang 100%. Ini berikan ke Pertamina," kata Jokowi.

Seperti diketahui, pada 1 Januari 2018 pengelolaan migas di Blok Mahakam sudah 100% kembali ke Ibu Pertiwi, dan dikelola oleh Pertamina. Semula Blok Mahakam dikuasai oleh PT Total E&P Indonesie (TEPI)‎. Namun, kontrak mereka habis per 31 Desember 2017. 

Saksikan video Menhub buka-bukaan soal tol trans Jawa:
[Gambas:Video CNBC]

4. Trans Jawa
Di sektor infrastruktur, yang paling utama dibanggakan Jokowi adalah pembangunan tol besar-besaran. Menteri BUMN Rini Soemarno menyebut total panjang ruas jalan tol meningkat menjadi 1.254 km. Sejak era kemerdekaan, total panjang ruas jalan tol hanya 794 km.

Salah satu yang dibanggakan adalah tol Trans Jawa. Akhir tahun lalu, Presiden Joko Widodo dan pejabat kementerian dan lembaga terkait, Kamis (20/12/2018), meresmikan tujuh ruas Tol Trans Jawa. Para pejabat negara ini juga berkesempatan menjajal Tol Trans Jawa, dengan titik awal Surabaya, Jawa Timur, dan berakhir di Jembatan Kalikuto di Batang, Jawa Tengah.

"Dari Jakarta, Semarang, sampai Surabaya, ada pilihan rute liburan. Selain jalan biasa, ada jalan Tol Trans Jawa sambung menyambung 760 km. Jalanya mulus, pemandangannya indah: gunung, sawah, desa-desa, simpang susun, jembatan, kuliner lokal di rest area," kata Jokowi.

5. MRT
Satu lagi proyek yang dibanggakan Jokowi tentunya adalah Mass Rapid Transit a la Singapura atau MRT. Di sini kepanjangannya menjadi Moda Raya Terpadu. Digadang sejak Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta, MRT rencananya beroperasi pada tahun ini.

Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar menargetkan MRT Fase I: Koridor Selatan-Utara (Lebak Bulus-Bundaran HI) tuntas pada Februari-Maret 2019. Dengan demikian pada pertengahan Maret 2019, operasi komersial MRT Jakarta dimulai. 

Saksikan video Menhub pastikan MRT Jakarta beroperasi Maret mendatang:
[Gambas:Video CNBC] (gus)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2BDgec8
February 17, 2019 at 05:22PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Trans Jawa Sampai Freeport, Ini 5 Senjata Debat Capres Jokowi"

Post a Comment

Powered by Blogger.